20 April 2025

Get In Touch

HPSN, F3R Kota Malang Tekankan Pentingnya Memilah Sampah

Perwakilan SD-SMP Negeri se Kota Malang dalam aksi pemilahan sampah bersama Fasilitator 3R Kota Malang, di Kawasan Kayutangan Heritage.
Perwakilan SD-SMP Negeri se Kota Malang dalam aksi pemilahan sampah bersama Fasilitator 3R Kota Malang, di Kawasan Kayutangan Heritage.

MALANG (Lenteratoday) – Memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Tahun 2023, Fasilitator Reduce Reuse Recycle (F3R) Kota Malang, menggugah kesadaran masyarakat terhadap pentingnya melakukan pemilahan sampah.

“Sebenarnya esensi kami memperingati Hari Peduli Sampah Nasional ini kita mulai menggugah kembali kesadaran masyarakat. Setelah sekian lama vakum karena Covid-19. Menggugah kesadaran untuk memilah sampah, bukan membuang hanya membuang, tapi memilah sampah,” ujar Ketua F3R Kota Malang, Muttaqin Eko Wirawan, saat dikonfirmasi langsung oleh awak media, Selasa (21/2/2023).

Eko, sapaan akrabnya menambahkan, pemilahan sampah penting dilakukan mengingat peningkatan jumlah penduduk di Kota Malang yang semakin berkembang. Di mana hal tersebut juga berdampak pada hasil limbah sampah rumah tangga yang kian meningkat.

“Pada dasarnya memilah sampah itu adalah hal yang harus dilakukan. Kita tahu saat ini kita prihatin sekali dengan semakin banyak masyarakat semakin banyak sampah, tapi tidak terkelola. Nah dari situ kita mengajak masyarakat untuk memilah sampah,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Eko menyadari bahwa tidak dapat sepenuhnya menyalahkan masyarakat terkait dengan penumpukan sampah yang dihasilkan. Oleh karena itu, dalam kesempatan tersebut ia  mengajak masyarakat, komunitas, serta Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk gerak bersama dan berkolaborasi dalam mewujudkan lingkungan yang bebas sampah.

“Kita nggak bisa nyalahkan masyarakat sebenernya. Tapi kita mengajak masyarakat bagaimana berkolaborasi dengan komunitas dan pemerintah, serta dengan penggiat yang ada. Sehingga mungkin lambat tapi pasti, insyaallah kita bisa bebas sampah,” serunya.

Untuk diketahui, aksi yang berlangsung di Alun-alun Merdeka Malang hingga kawasan Kayutangan Heritage ini, juga diikuti oleh perwakilan SD-SMP Negeri se Kota Malang, unsur akademisi, dan komunitas serta penggiat lingkungan se Kota Malang.

“Kita menyisir sampah, bukan kita intinya memungut sampah. Tetapi mengajak masyarakat sekitar biar melihat kita, oh ada sebuah gerakan dalam masyarakat itu adanya pilah sampah. Sehingga kesadaran masyarakat itu ada,” jelasnya.

Sementara, terkait dengan pemilihan lokasi penyisiran sampah. Eko menyebutkan bahwa Kayutangan Heritage merupakan lokasi yang dianggap viral, sehingga ia berharap gerakan tersebut lebih mudah menyebar ke masyarakat.

“Karena Kayutangan ini banyak viral, sehingga kita paling nggak mengajak masyarakat menengah ke atas untuk bisa dalam pilah sampah itu,” cetusnya.

Sebagai informasi, berdasarkan penuturan Eko, per kepala rumah tangga di Kota Malang saat ini mampu menghasilkan sebanyak 1,5 Kg sampah rumah tangga. Dimana jika ditotal, maka setidaknya terdapat ber ton-ton sampah yang harus dikirim di TPA Supit Urang pada setiap harinya. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.