
HATAY ( Lenteratoday)- Turkiye menghentikan hampir seluruh operasi pencarian dan evakuasi korban gempa dahsyat yang terjadi 6 Februari 2023. Penyisiran korban dilanjutkan hanya di Kahramanmaras dan Hatay.
Kepala Badan Penanganan Bencana Turki, Yunis Sezer, dikutip Senin (20/2/2023) mengatakan upaya penyelamatan di dua kawasan itu pun dibatasi pada 40 gedung. Hatay merupakan salah satu wilayah yang paling parah terdampak gempa. Gubernur Hatay Lutfu Savas mengatakan setidaknya 80 persen bangunan di provinsi itu harus dibangun kembali setelah hancur akibat gempa.
Jumlah korban meninggal dunia akibat gempa berkekuatan magnitudo 7,8 itu dilaporkan mencapai 46 ribu jiwa di Turkiyr dan Suriah. Sementara itu, 345 ribu apartemen di Turkiye rusak parah.
"Di sebagian besar provinsi pencarian dan penyelamatan dihentikan," kata Sezer kepada kantor berita Ankara.
Sementara itu, Gubernur Savaz tengah menghitung kesiapan pemerintah provinsi untuk membangun tenda perlindungan bagi warga. Dia memperkirakan suhu udara akan semakin dingin sebulan ke depan.
"Kami membutuhkan lebih banyak tenda-tenda darurat. Cuaca dan suhu akan menjadi sangat dingin dalam satu bulan ke depan. Orang-orang takut untuk tinggal di dalam rumah dan bangunan," kata Savas.
Hingga saat ini masih cukup banyak korban hilang dan belum ditemukan. Selain itu, beberapa korban selamat juga masih ditemukan setelah sepekan lebih gempa terjadi. Mereka yang selamat bertahan di antara puing-puing bangunan tanpa makanan dan minuman di saat cuaca dingin ekstrem melanda Turkiye.
Pada Sabtu (18/2/2023), tim SAR menemukan sepasang suami istri dan anaknya berusia 12 tahun setelah 296 jam tertimbun reruntuhan bangunan. Kantor berita Anadolu melaporkan sang anak tak lama meninggal dunia usai dievakuasi.(*)
Sumber: Anadolu,bbc/ editor: widyawati