
JOMBANG (Lenteratoday) – Warga Desa Asemgede, Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang terancam terisolasi, minimal kesulitan untuk akses keluar desa. Sebab, jembatan yang menjadi akses utama putus tergerus air. Baik kendaraan roda dua maupun roda empat tak bisa lagi melintas.
Putusnya jembatan itu sendiri akibat duiker (pembatas jembatan dengan pinggir got, sungai atau dengan irigasi) ambrol akibat terkikis arus air sungai.
Informasi yang dihimpun, peristiwa di Dusun/Desa Asemgede, Kecamatan Ngusikan itu terjadi Sabtu (18/2/2023) malam. Ini menyusul hujan deras memang melanda wilayah setempat sejak Sabtu (18/2/2023) sore. ”Sejak Sabtu sore hingga malam hujan deras terus mengguyur," kata Didik Sadianto warga setempat.
Kondisi itu, membuat debit air sungai terus meninggi hingga menggerus badan duiker di pintu masuk desa dan membuatnya terkikis. Dan Sabtu sekitar pukul 23.00, duiker jembatan di jalan poros desa itu jebol dan memutus jembatan.
”Badan duikernya putus terbawa air, jembatan ambrol dan jalannya tidak bisa dilewati," tambahnya.
Dijelaskan, jembatan tersebut sebenarnya sudah mengalami kerusakan sejak awal musim hujan November 2022 lalu. Namun hanya dilakukan perbaikan sementara. ”November lalu memang ambrol separuh, terus bahu jalannya juga sudah tergerus," tambahnya.
Padahal, akses itu merupakan akses utama dari Desa Asemgede menuju pusat pemerintahan di Kecamatan Ngusikan juga menuju Jombang dan Kabupaten Lamongan.
Akibat jebolnya duiker ini, akses warga yang tinggal di perbatasan Jombang-Lamongan ini terancam terputus total. “Untuk kendaraan roda empat tidak bisa jalan. Kalau roda dua harus lewat Sambeng, Lamongan, memutar puluhan kilometer,” pungkasnya.
Bangun emb=
Putusnya duiker yang membuat jembatan di Dusun/Desa Asemgede ambrol dan terancam terosali, meggerakkan warga mencari solusi. Yakni membuat jembatan darurat, agar kendaraan minimal roda dua bisa melintas.
“Minggu (19/2/2023) pagi ini kami sama warga kerjabakti untuk pembenahan duiker jembatan yang ambrol,” kata Ketua BPD Desa Asemgede Heru Supriyanto, Minggu (19/2/2023).

Bangun Jembatan Darurat
Sejumlah warga terlihat bahu-membahu membuat jembatan dengan material kayu. Sejumlah kayu gelondongan, mulai ditumpuk di atas duiker yang ambrol.
"Kami bikin darurat, minimal agar jembatan dapat dilalui pejalan kaki. Semoga nanti roda dua juga bisa melintas," lanjutnya.
Kepala Desa Asemgede Lastinah mengatakan warga setempat melakukan kerja bakti untuk membangun jembatan darurat. "Minimal kendaraan roda dua kita upayakan bisa melintas dulu," pungkasnya. (*)
Reporter : Sutono | Editor : Lutfiyu Handi