20 April 2025

Get In Touch

Saat Saham Longsor, Bos Bank dan Investasi Startup China Dilaporkan Hilang

Kepala eksekutif bank investasi Renaissance termasuk investasi startup China, Bao Fan.
Kepala eksekutif bank investasi Renaissance termasuk investasi startup China, Bao Fan.

Hong Kong (Lenteratoday)- Kepala eksekutif bank investasi Renaissance termasuk investasi startup China, Bao Fan dilaporkan hilang. Hal ini terjadi saat saham perusahaan tersebut terjun bebas di Hong Kong, Jumat (17/2/2023).

"Perusahaan tidak bisa menghubungi Tuan Bao," demikian pengumuman China Renaissance kepada Bursa Efek Hong Kong, seperti dikutip AFP.Menurut outlet berita keuangan Caixin, Bao tak bisa dihubungi sejak Kamis (16/2/2023) malam.

Sejauh ini, China Renaissance tak mau memberikan komentar saat dimintai keterangan oleh AFP.Dalam pernyataan perusahaan, Renaissance hanya menjelaskan bahwa saham mereka merosot sebesar 30 persen. Meski begitu, manajer dana dan bank investasi tersebut beroperasi secara normal, menurut laporan perusahaan.

Bao Fan merupakan direktur eksekutif bank investasi Renaissance sekaligus tokoh sentral dalam industri teknologi China. Dia punya peran kunci dalam kemunculan berbagai startup internet domestik di Hong Kong.

China Renaissance sendiri merupakan perusahaan yang berdiri pada 2005 dan telah mengawasi Initial Public Offering (IPO) atau saham publik sejumlah raksasa internet domestik, termasuk perusahaan belanja online JD.com.

Sepanjang kariernya, Bao pernah memfasilitasi merger blockbuster antara perusahaan Didi dan kompetitor utamanya saat itu, Kuaidi Dache. Merger itu dilakukan pada 2015.

Kasus hilangnya Bao ini sendiri mengingatkan pada pola penyelidikan terhadap pemodal top China dalam beberapa tahun terakhir.

Pada 2017, pebisnis China-Kanada, Xiao Jianhua, ditangkap oleh otoritas China. Dia terlibat kasus korupsi dan dipenjara selama 13 tahun.

Taipan yang dekat dengan para pemimpin tinggi Partai Komunis China itu dilaporkan diculik dari kamar hotelnya oleh polisi dari Beijing.

Saat penahanannya, Xiao merupakan salah satu pria terkaya di China dengan total kekayaan diperkirakan mencapai 6 miliar dolar atau Rp91 triliun.

Sementara itu, Caixin menduga hilangnya Bao merupakan buntut dari penyelidikan terhadap Cong Lin, ketua anak perusahaan Renaissance, Huajing Securities.

Berdasarkan laporan Caixin, Cong Lin ditahan sejak September kala otoritas berwenang melakukan penyelidikan terkait pekerjaannya di unit leasing keuangan bank milik negara ICBC.(*)

Sumber: afp,caixin /Editor: widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.