
PALANGKA RAYA (Lenteratoday) - Pengembangan peternakan ayam Boiler di KM-38 Palangka Raya oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) harus mampu mengurangi ketergantungan pasokan bahan pangan dari Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Pulau Jawa.
Saat ini, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) dengan menggerakkan Unit Pelayanan Teknis (UPT) tengah mengembangkan peternakan ayam Boiler di KM-38 Palangka Raya.
Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Tengah, Natalia, menilai langkah ini sudah sangat tepat dalam rangka mengurangi ketergantungan provinsi Kalteng terhadap pasokan bahan pangan dari Kalimantan Selatan dan Pulau Jawa, khususnya terkait ketersediaan daging ayam.
"Harapannya UPT tersebut bisa optimal mengelola dan menjalankan ternak ayam boiler agar semakin berkembang," papar Natalia, Selasa (14/2/2023).
Lebih lanjut ia menerangkan, selain untuk mengurangi ketergantungan dari daerah lain, peternakan ayam boiler tersebut juga bisa menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hal ini karena jumlah ayam yang akan dipelihara oleh UPT Dinas TPHP Kalteng ditargetkan akan berjumlah puluhan ribu, bahkan hingga ratusan ribu ekor nantinya. Sedangkan untuk pemasarannya sendiri diperkirakan tidak akan terlalu sulit.
Natalia melanjutkan, bukan hanya anggaran sebesar Rp 4 miliar saja yang telah digelontorkan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk mendukung peternakan ayam Boiler tersebut, namun juga berupa lahan milik Pemda dan kandang berkapasitas 40 ribu ekor. Sebagaimana kita ketahui, ayam Boiler merupakan salah satu jenis hewan ternak yang mudah dipelihara dan cepat pertumbuhannya.
"Jika UPT dapat mengelola secara optimal, maka potensi keuntungan dari ternak ayam boiler ini relatif besar yang diharapkan bisa berdampak pada kemajuan daerah setempat" ungkapnya.
Sementara itu turut menanggapi hal ini, Kepala Dinas TPHP Kalteng, Sunarti, kedepannya Pemprov akan menggandeng kelompok peternak sekitar untuk bekerjasama.
Diharapkan dengan adanya lokasi peternakan UPT, bisa menjadi percontohan bagi masyarakat sekitar dalam memanfaatkan lahan yang sebelumnya kurang produktif bisa menjadi lahan yang produktif.
"Keberadaan ternak ayam yang dikelola UPT tersebut, selain bisa menjadi contoh sekaligus wadah masyarakat untuk belajar terkait cara beternak ayam Boiler, dan harapannya bisa mensejahterakan masyarakat setempat, meningkatkan PAD dan tentunya bisa memenuhi kebutuhan konsumsi ayam boiler masyarakat Kalteng kedepannya," pungkas Sunarti. (*)
Reporter : Novita | Editot : Lutfiyu Handi