
JOMBANG (Lenteratoday) -Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, cuaca ekstem diperkirakan masih mengancam wilayah Jombang hingga beberapa hari mendatang, setidaknya hingga 17 Februari 2023.
Kabupaten Jombang masuk dalam wilayah yang perlu diwaspadai karena berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi. Seperti banjir, angin kencang, hujan es hingga tanah longsor.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Jombang, Bambang Dwijo Pranowo mengatakan, cuaca ekstrem diprediksi terjadi mulai tanggal 11 Februari hingga 17 Februari.
”Dan sudah terbukti beberapa hari ini, tiba-tiba hujan, siang panas, sorenya hujan. Ada beberapa faktor pendorong cuaca ekstrem. Salah satunya badai La Nina di Samudera Pasifik," ujarnya Bambang, Selasa (14/2/2023).
Dijelaskan, ada sejumlah daerah di Jawa Timur yang masuk dalam kategori waspada. Salah satunya, Jombang. ”Di Kabupaten Jombang yang paling berbahaya adalah potensi angin kencang, hujan deras dan tanah longsor," tambahnya.
Ia menyebut, potensi banjir di Jombang akan selalu ada karena beberapa kecamatan dekat dengan daerah aliran sungai (DAS) besar.
”Namun sebagian besar adalah banjir luapan. Pembuktiannya kemarin di Jombang ada banjir luapan, tapi tidak lama sudah langsung surut," jelas dia.
Menurut Bambang, masyarakat harus tetap waspada namun tidak perlu khawatir berlebihan. Sebab, upaya pencegahan banjir sudah dilakukan satker terkait. Misalnya, normalisasi sungai yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).
Terkait wilayah yang berpotensi terjadi bencana, dia menyebut semua kecamatan merupakan titik rawan bencana karena cuaca ekstrem, Bambang menyebut sebenarnya semua kecamatan masuk rawan bencana.
"Namun yang perlu diwaspadai berdasarkan pengalaman sebelumnya, untuk angin kencang ada di Bandarkedungmulyo dan Perak. Kalau banjir dari hulu ke hilir, mulai Wonosalam, Bareng, Mojowarno, Mojoagung, Sumobito, dan Kesamben serta kalau di utara Brantas mulai Kabuh, Marmoyo, Plandaan, Ngusikan. Semua rawan banjir," jelasnya merinci.
Bambang mengatakan, musim hujan diprediksi masih terjadi sepanjang Februari dan diperkirakan akan berakhir pada pertengahan Maret nanti.
Salah satu antisipasi dini disampaikannya dengan bisa membaca kondisi alam.
”Begitu informasi masuk BPBD, penanganan akan cepat dilakukan. Masyarakat bisa menginformasikan melalui call center 112 (gratis) 24 jam. Atau lewat medsos milik kami,” pungkas Bambang (*)
Reporter: sutono|Editor: Arifin BH