20 April 2025

Get In Touch

Penembakan Brutal di AS Terjadi Lagi, 3 Orang Tewas di Universitas Michigan

Polisi menyelidiki penembakan di Berkey Hall, kampus Michigan State University, Senin (13/2/2023) malam di East Lansing, Mich.( foto:Ap)
Polisi menyelidiki penembakan di Berkey Hall, kampus Michigan State University, Senin (13/2/2023) malam di East Lansing, Mich.( foto:Ap)

MICHIGAN (Lenteratoday)- Sekitar tiga orang tewas dan lima lainnya luka-luka akibat penembakan di Universitas Michigan, Amerika Serikat, dikutip dari Reuters Selasa (14/2/2023). Polisi mengatakan penembakan terjadi pada Senin (13/2/2023) malam waktu AS dan dilakukan seorang pria tak dikenal yang menargetkan orang-orang di Universitas Michigan.

Wakil kepala kepolisian universitas, Chris Rozman, mengatakan tembakan itu dilepaskan pelaku di dua lokasi, yakni di sebuah gedung akademik bernama Berkey Hall dan gedung Michigan State University Union.

Saat tiba di lokasi, Rozman mengatakan polisi menemukan korban di kedua lokasi. Dia mengonfirmasi bahwa setidaknya lima korban telah dilarikan ke rumah sakit. Beberapa korban di antaranya terluka parah.

Tak berapa lama, polisi universitas mengeluarkan pernyataan di Twitter bahwa tiga orang tewas akibat tembakan tersebut.

Usai tembakan terjadi, polisi langsung mencari pelaku penembakan di sekitar kampus. Seluruh elemen baik mahasiswa maupun warga sekitar diminta "berlindung di tempat".

Rozman mengatakan tersangka terakhir kali terlihat melarikan diri dari gedung universitas dengan berjalan kaki. Pria itu memiliki ciri-ciri bertubuh pendek dan mengenakan topeng.

Setelah sempat kabur, pelaku dilaporkan tewas akibat luka tembak sendiri. Sampai saat ini, polisi belum bisa menjelaskan detail motif penembakan.Akibat peristiwa ini, operasional kampus ditutup selama 48 jam ke depan.

Universitas Michigan merupakan kampus unggulan di East Lansing, Michigan, yang memiliki 50 ribu mahasiswa pascasarjana dan sarjana.

Penembakan pada Senin malam itu terjadi 14 bulan setelah penembakan massal di Oxford High School pada 30 November 2021. Saat itu, siswa 15 tahun melepaskan tembakan menggunakan pistol semi-otomatis.

Empat teman sekelasnya dan enam siswa lainnya serta seorang guru terluka akibat serangan tersebut. Itu merupakan penembakan sekolah di AS paling mematikan tahun itu.

Pihak berwenang mengatakan tersangka remaja itu mengaku menggunakan pistol yang dibelikan orang tuanya sebagai hadiah Natal. Kedua orang tuanya pun didakwa bersalah atas pembunuhan tak disengaja.

Sebelumnya, organisasi nirlaba Gun Violence Archive memantau 40 insiden seperti itu di AS sejak awal tahun 2023. Padahal antara 2014 dan 2022, terjadi rata-rata 25 penembakan massal yang tercatat pada bulan Januari.(*)

Sumber: reuters,wid /Editor: widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.