
JAKARTA (Lenteratoday)-Nasib lima Warga Negara Indonesia (WNI) hingga Selasa (7/2/2023) masih samar usai gempa besar mengguncang Turkiye pada Senin (6/2/2023). Gempa berkekuatan 7,8 M itu itu melukai 10 orang WNI.
Dubes Indonesia untuk Turkiye, Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan lima WNI yang belum bisa ditemukan itu berada di dua wilayah berbeda. Saat ini tim KBRI Ankara terus berupaya mencari keberadaan mereka.
"Satu orang ibu dengan 2 anak di Antakya hingga saat ini belum bisa dihubungi, KBRI Ankara terus mengupayakan melalui otoritas setempat, simpul-simpul masyarakat Indonesia dan Satgas Perlindungan WNI setempat," kata Iqbal dalam konferensi pers daring yang digelar Kemlu RI di Jakarta, Selasa (7/2/2023).

Selain mereka, ada dua pekerja yang belum bisa dikontak."Dua orang pekerja spa therapist di [Provinsi] Dyarbakir hingga saat ini belum dapat dihubungi. KBRI terus upayakan melalui simpul-simpul masyarakat Indonesia dan Satgas Perlindungan WNI setempat," jelas Iqbal.
Iqbal saat ini sedang berada dalam perjalanan ke wilayah terdampak gempa di Turki. Ia memimpin upaya evakuasi dan pengiriman bantuan untuk WNI yang berada di area gempa.
Dia menambahkan, akan ada seratusan WNI dievakuasi dari lima titik gempa. Seluruhnya akan dibawa ke kediaman pribadi Dubes RI yang berada di Ankara, ratusan km dari lokasi gempa."KBRI sudah menerima permintaan evakuasi dari 104 orang WNI: 40 dari Gaziantep, 40 Kahramanmaras, 14 Dyarbakir, 9 Hatay, 1 Adana," rinci Iqbal.
"Pada umumnya tempat tinggal asrama hancur, sementara penampungan yang disediakan otoritas setempat sudah penuh, suhu berkisar antara 4 derajat hingga -7 derajat di lokasi gempa disertai badai salju," imbuh Iqbal.
Sementara itu terkait korban, Iqbal memastikan belum ada laporan WNI menjadi korban jiwa. Sedangkan korban luka mengalami penambahan dari semula 2 orang kini jadi 10.
Gempa mengguncang tenggara Turki hingga Suriah pada Senin (6/2/2023) pukul 04.17 waktu setempat. Lindu berkekuatan 7,8 magnitudo itu menelan lebih dari 4.000 korban jiwa. Kemungkinan besar jumlah korban jiwa akan bertambah lantaran masih banyak warga yang tertimbun puing bangunan hancur.Gempa ini merusak infrastruktur seperti saluran listrik, saluran komunikasi, air bersih, jalan raya, hingga penerbangan.(*)
Reporter:wid,rls | Editor:widyawati