20 April 2025

Get In Touch

Penyakit Pernafasan Meningkat, Korut Lockdown Pyongyang

Pemandangan di Pyongyang Korea Utara.
Pemandangan di Pyongyang Korea Utara.

SURABAYA (Lenteratoday) - Lonjakan laporan penyakit pernapasan, tanpa menyebut Covid-19 terjadi di Korea Utara. Akibatnya Korea Utara menerapkan lockdown di Ibu Kota Pyongyang mulai Rabu (25/1/2023).

Kebijakan tersebut mengakibatkan warga berupaya menimbun kebutuhan karena khawatir pemerintah bakal menerapkan aturan ketat. Dilansir dari cnnindonesia.com, NK News melaporkan bahwa pemerintah Korut menerapkan lockdown di Pyongyang selama lima hari.

Di bawah aturan lockdown ini, warga diminta tetap di rumah hingga Minggu (29/1/2023). Mereka juga harus menyerahkan hasil pemeriksaan suhu tubuh beberapa kali sehari.

Berdasarkan laporan NK News yang dikutip Reuters, warga Pyongyang pun mulai menimbun kebutuhan sehari-hari karena khawatir pemerintah bakal menerapkan aturan lebih ketat. Hingga saat ini, belum diketahui pemerintah Korut menerapkan lockdown di daerah selain Pyongyang atau tidak.

Disatu sisi, kantor berita KCNA melaporkan pemerintah di Kaesong, kota yang berbatasan langsung dengan Korea Selatan, memperkuat kampanye pencegahan Covid-19. Kampanye ini digaungkan "agar semua pekerja menerapkan regulasi anti-epidemi secara sukarela dalam pekerjaan dan hidup mereka".

Korut sendiri baru melaporkan kasus perdana Covid-19 tahun lalu, setelah pandemi virus corona melanda dunia sejak 2020. Namun, mereka sudah mendeklarasikan kemenangan atas Covid-19 pada Agustus.

Mereka tak pernah mengungkap jumlah pasti pasien Covid di negara itu, diduga karena keterbatasan alat yang mumpuni.

Korut hanya melaporkan jumlah pasien demam, yang saat itu mencapai 4,77 juta orang dari total 25 juta populasi di negara pimpinan Kim Jong Un itu. (*)

Sumber : cnnindonesia.com | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.