
MALANG (Lenteratoday) -Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan apresiasinya kepada Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) dan Banser atas komitmennya menjadi garda terdepan dalam melindungi Ulama Nahdlatul Ulama (NU) serta konsisten menjadi benteng NKRI.
Hal itu disampaikan Gubernur Khofifah saat menghadiri Apel Merah Putih 10.000 Banser Kabupaten Malang di Stadion Kahuripan, Talok Turen, Kabupaten Malang, Minggu (22/1/2023).
Ketua Umum PP Muslimat NU itu berharap agar GP Ansor dan Banser dapat selalu menyeimbangkan antara zikir dan pikir. Sebab tanpa keduanya, toleransi dan moderasi antar umat tidak akan bisa tercapai.
Nafas dari GP Ansor dan Banser, menurut Khofifah bukan cuma nafas keislaman, melainkan juga nafas Pancasila, nafas kebangsaan.
Ia mengajak kepada semua jajaran GP Ansor dan Banser untuk menjadikan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, NKRI serta UUD 1945 sebagai kekuatan gerakan mereka. Dengan itu, sebutnya, kerukunan, saling menghornati, saling memahami (tafahum) serta saling mempercayai di antara umat bergama, ras, dan suku bangsa dapat bejalan secara harmoni.
"Pancasila sebagai ideologi bangsa, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945 mari kita jadikan working ideology . Pancasila sebagai working idoelogy bukan sekedar kita hafal dan faham saja tapi juga kita amalkan," tegasnya.
Orang nomor satu di Jatim itu pun memberikan 3 kunci untuk menjaga keberlangsungan toleransi melalui nafas keislaman dan Pancasila. Yaitu mutual understanding , di mana masyarakat yang beragam harus bisa saling memahami. Diikuti dengan mutual respect yang merupakan tindakan saling menghormati. Dan yang terakhir, mutual trust atau kepercayaan yang terjalin antar umat yang beragam.
"Kekuatan kita iada pada kebersamaan kita, mutual understanding, mutual respect , dan mutual trust . Kemudian dari situ muncul tepo seliro dan kekuatan toleransi serta moderasi," lanjut Khofifah.
Menteri Agama Republik Indonesia sekaligus Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas mendorong GP Ansor dsn Banser untuk selalu konsisten memgamalkan zikir dan pikir. Yakni menggabungkan antara nilai keislaman dari para kiai NU, dan kebaikan-kebaikan Pancasila.
"Kiai-kiai kita memberikan kita contoh dan perintah itu untuk menunjukkan bahwa dari yang setiap kita lakukan ada manfaat yang sederhana," jelasnya.
"Apabila kita konsisten menjalankan apa yang diperintahkan kiai kita, mendukung kesatuan dan keutuhan NKRI, bukan hanya di dunia manfaat yang didapat tetapi juga kita didoakan khusnul khotimah," tutupnya.
Untuk diketahui, barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama adalah badan otonom (Banom) di bawah Gerakan Pemuda Ansor yang didirikan pada tahun 1934. Banser NU sendiri didirikan untuk memastikan keamanan dalam kegiatan-kegiatan NU.
Apel Merah Putih 10.000 kader Banser Kabupaten Malang di Stadion Kahuripan, Sabtu 22 Januari 2023 ini bertujuan membangun semangat mengawal NKRI demi menyejahterakan bangsa Indonesia. Hal ini sejalan dengan tujuan utama dibentuknya GP Ansor pada 10 Muharram 1353 H atau 24 April 1934 dan Banser pada tahun 1964 (*)
Reporter: Lutfiyu Handi|Editor: Arifin BH