20 April 2025

Get In Touch

Ada 3 WNI di Kapal Kargo Malaysia yang Sudah Hilang Seminggu Lebih

(Ilustrasi)
(Ilustrasi)

KUALA LUMPUR (Lenteratoday)- Sebuah kapal kargo yang terdaftar di Malaysia dilaporkan hilang selama lebih dari seminggu terakhir. Kapal kargo itu memiliki lima anak buah kapal (ABK) yang terdiri atas dua warga negara Malaysia dan tiga warga negara Indonesia (WNI).

Seperti dilansir The Star, Rabu (11/1/2023), Direktur Badan Penegakan Maritim Malaysia (MMEA) wilayah Johor, Laksamana Pertama Nurul Hizam Zakaria, menuturkan kapal kargo yang hilang itu meninggalkan Kampung Acheh di Perak pada 23 Desember dan dijadwalkan tiba di Kuching, Sarawak, pada 31 Desember.

Kapal kargo itu disebut membawa muatan pipa logam senilai sekitar 726.000 Ringgit (Rp 2,5 miliar)."Informasi itu kami terima pada Senin (9/1/2023) waktu setempat setelah agen kapal itu membuat laporan polisi," ujar Nurul Hizam dalam konferensi pers.

"Lokasi terakhir kapal itu terdeteksi pada 1 Januari melalui Sistem Identifikasi Otomatis. Kapal tersebut saat itu berada di perairan Indonesia dan berjarak sekitar 0,2 mil laut dari perairan Johor," tuturnya.

Disebutkan Nurul Hizam bahwa terdapat tiga ABK asal Indonesia dan dua ABK asal Malaysia, yang berusia antara 20-57 tahun, di atas kapal kargo itu."Pada Senin (9/1/2023) sekitar pukul 22.42 waktu setempat, Pusat Kontrol Misi Malaysia dan Pusat Komando Operasi Kepolisian Singapura mendeteksi situasi darurat dari kapal. Sinyal SOS datang dari sebuah lokasi berjarak sekitar 30 mil laut sebelah barat laut Pemangkat, Indonesia," terangnya.

Saat ditanya apakah mungkin kapal kargo itu dibajak oleh perompak, Nurul Hizam menyatakan MMEA tidak ingin berspekulasi. "Tapi apapun bisa terjadi di lautan," imbuhnya.

Ditambahkan Nurul Hizam bahwa MMEA telah menghubungi otoritas Indonesia dan Singapura untuk membantu pencarian kapal tersebut.

Dalam dua insiden lainnya, Nurul Hizam menyebut MMEA menahan empat kapal di perairan Johor bagian timur atas dugaan mentransfer bahan bakar secara ilegal dan berlabuh secara ilegal. Salah satu kapal tanker yang ditahan itu disebut terdaftar di Penang dan membawa 10 ABK dari Malaysia, Indonesia dan Myanmar.

Sementara satu kapal lainnya yang didapati berlabuh secara ilegal di perairan berjarak 12 mil laut dari Tanjung Balau, disebut terdaftar di Zanzibar dan membawa lima ABK asal Indonesia.Keempat kapal itu disita dengan kapten kapal dibawa ke zona maritim Tanjung Sedili untuk dimintai keterangan. Tidak dijelaskan lebih lanjut.nasib para awak kapal yang disita itu.(*)

Sumber:The Star,ist | Editor: widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.