20 April 2025

Get In Touch

China 'Serang' Balik Korsel Akibat Aturan Wajib Tes Corona Warganya

China 'Serang' Balik Korsel Akibat Aturan Wajib Tes Corona Warganya

BEIJING (Lenteratoday) - Korea Selatan (Korsel) menjadi salah satu negara yang menerapkan aturan tegas untuk warga negara China yang masuk ke negaranya, terkait pandemi COVID-19. China sempat mengancam akan membalas perlakuan 'diskriminatif' negara tetangganya itu. Balasan China kini sudah dimulai.

Balasannya berupa penangguhan visa untuk warga Korsel di China dalam rangka urusan wisata atau bisnis.

Dilansir Associated Press (AP), Rabu (11/1/2023), sebuah pemberitahuan singkat yang diposting secara online oleh Kedutaan Besar China di Seoul menyatakan larangan visa akan berlaku hingga Korsel mencabut 'langkah diskriminatif terhadap kedatangan dari China'.

Otoritas China juga memberlakukan langkah serupa terhadap para pelancong yang masuk ke negaranya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menuduh China menahan data soal situasi wabah Corona di wilayahnya, dan belasan negara mengikuti langkah Amerika Serikat (AS) dalam mewajibkan tes Corona untuk pelancong dari wilayah China.

Negara-negara yang menerapkan wajib hasil tes negatif COVID-19 bagi turis China antara lain AS, Jepang, India, Australia, hingga Prancis. Uni Eropa juga mendukung aturan semacam ini.

Desember 2022 kemarin, kurva pandemi COVID-19 di China melambung. Dunia menjadi waspada. Banyak negara menerapkan syarat hasil tes negatif COVID-19 untuk warga negara China yang hendak masuk ke negaranya.

Pada 3 Januari 2023, ada seorang warga negara China yang tiba di Bandara Incheon. Dilansir Reuters, warga China itu berusia 41 tahun.

Dia dites COVID-19 dan ternyata positif COVID-19. Si turis China itu diwajibkan karantina tapi malah kabur. Sehari kemudian, dia berhasil ditangkap dan disuruh karantina tujuh hari.

Secara umum, China kesal dengan perlakuan dunia yang menerapkan 'aturan khusus' untuk warganya, hanya gara-gara virus Corona meledak lagi di negaranya. China mengancam ke negara-negara yang menerapkan wajib hasil tes negatif Corona untuk warganya. Hal ini disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning.

"Dengan tegas menentang upaya untuk memanipulasi langkah-langkah pencegahan dan pengendalian epidemi demi tujuan politik, dan akan megnambil tindakan yang sesuai dengan prinsip timbal-balik," kata Mao Ning, dilansir BBC.(*)

Sumber:AFP,dya /Editor: widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.