21 April 2025

Get In Touch

DPRD Apresiasi Capaian IKLH Kota Palangka Raya

Kota Palangka Raya yang masih memiliki banyak wilayah hijau.
Kota Palangka Raya yang masih memiliki banyak wilayah hijau.

PALANGKA RAYA (Lenteratoday) - Sekretaris Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Reja Framika, mengapresiasi pencapaian Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL) di Kota Palangka Raya yaitu mencapai 77,07 yang berarti masuk dalam klasifikasi baik. IKTL dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

"Ini menunjukkan bahwa keadaan hutan dan non hutan seperti belukar, rawa, taman, serta ruang terbuka hijau lainnya yang ada di wilayah Kota Palangka Raya masih dalam kondisi seimbang dan baik," papar Reja, Kamis (5/1/2023).

Ia menerangkan, pengolahan data yang dilakukan IKLH dilaksanakan secara terpadu dengan sistem yang terintegrasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang bersumber dari 'data entry' tiap- tiap daerah.

Sedangkan untuk perhitungan IKTL, Reja melanjutkan, diambil berdasarkan luas tutupan hutan dan vegetasi non hutan dalam suatu kawasan. Yang terdiri dari hutan primer, sekunder, belukar dan belukar rawa yang berada di hutan alam dan hutan lindung.

"Selain itu luas ruang terbuka hijau, luas taman keanekaragaman hayati, serta luas rehabilitasi hutan dan lahan turut menjadi bagian dalam perhitungan IKTL," jelasnya.

Penilaian lain dalam IKLH, ia menuturkan, selain IKTL, ada juga Indeks Kualitas Air (IKA) dan Indeks Kualitas Udara (IKU).

Untuk IKA berasal dari informasi kebutuhan oksigen biokimiawi (BOD), kebutuhan oksigen kimiawi (COD), padatan tersuspensi total (TSS), oksigen terlarut, nitrat, fosfat dan fecal coliform dan total coliform.

Sedangkan untuk IKU dihitung menggunakan parameter sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen dioksida (NO2). Data IKU berasal dari pengukuran Stasiun 'Air Quality Management System' dari sampel di lokasi transportasi, industri, pemukiman dan perkantoran.

"Nantinya, nilai IKLH tersebut akan digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang menjadi target dan indikator pembangunan, khususnya terkait kelestarian lingkungan hidup," pungkasnya. (*/adv)

Reporter : Novita | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.