21 April 2025

Get In Touch

Setelah Batal Mundur, Wabup Blitar Ungkap Dugaan Adanya ‘Dus’ Pembisik Bupati

Wakil Bupati Blitar, Rahmat Santoso
Wakil Bupati Blitar, Rahmat Santoso

BLITAR (Lenteratoday) - Pasca batal mundur dari jabatan Wakil Bupati (Wabup) Blitar, Rahmat Santoso kembali mengungkapkan adanya pembisik di sekeliling Bupati Blitar, Rini Syarifah. Menurutnya bukan dari kalangan ASN, tapi bertindak melebihi pejabat berwenang.

Wabup Blitar, Rahmat Santoso menuturkan ini ketika ditanya mengenai mutasi ajudan (Adc) istrinya, yang dilakukan tanpa ada pembicaraan dan ijinnya. "Sebelum Riana (ajudan istri Wabup Rahmat) dimutasi, sempat didatangi Biyan dan Fikri yang mengatakan akan mengganti ajudan saya," tutur Wabup Rahmat, Rabu(4/1/2023).

Siapakah Biyan dan Fikri ini ? Orang nomor dua di Kabupaten Blitar ini mengaku setahunya orang Bupati Blitar, Rini Syarifah. "Atau apalah saya kurang paham, tapi kenapa kewenangannya bisa melebihi saya ? Sampai bisa memutasi ajudan saya, padahal jelas-jelas saya sudah menolaknya," bebernya.

Tapi meskipun sudah ditolak, kenyataanya pada Senin (2/1/2023) lalu ajudan istri Wabup Rahmat, Riana tetap dimutasi. "Kalau sudah begini berarti saya sudah direndahkan, tidak dianggap sebagai Wakil Bupati Blitar," tegasnya.

Munculnya nama Biyan dan Fikri sebagai orang Bupati Rini memang sudah lama terdengar. Dari informasi yang diterima Lenteratoday.com keduanya memiliki kewenangan melebihi pejabat yang berwenang. Terutama terkait dengan mutasi ASN di jajaran Pemkab Blitar, baik pegawai fungsional maupun struktural.

Tidak hanya Biyan dan Fikri, tapi juga ada orang-orang disekitar Bupati Blitar perempuan pertama ini yang menjadi pembisik dan mempengaruhi kebijakan yang diambil sebagai kepala daerah. Hingga mengakibatkan komunikasi antara eksekutif dan legislatif tidak harmonis, terbukti terjadinya penundaan rapat paripurna pada pembahasan P-APBD 2022 lalu. Karena tidak memenuhi quorum, akibat boikot ketidakhadiran anggota DPRD Kabupaten Blitar.

Ditanya apakah ini menunjukkan hubungan atau komunikasi Wabup Rahmat dan Bupati Rini tidak harmonis, politisi Partai PAN mengaku hubungannya dengan Bupati Rini baik-baik saja dan selalu komunikasi baik telepon maupun pesan Whatsapp (WA). "Saya dengan Mbak Rini baik-baik saja, tidak ada masalah. Bahkan saya anggap sebagai kakak saya sendiri, tapi orang-orang disekitar Mbak Rini yang ‘Dus’ bukan ‘Gus’ lho ya yang membisiki atau apalah saya kurang paham," ungkapnya.

Jawaban Wabup Rahmat ini menunjukkan kekesalannya, karena selama ini sudah mendengar ulah dari orang-orang di sekeliling Bupati Rini. Menurut istilah yang jamak beredar, ‘Dus’ bisa diartikan sebagai ungkapan kejengkelan yang merujuk pada Wedus atau kambing dalam Bahasa Jawa. Sedangkan Gus adalah putra dari kiai.

Terkait dengan SK Pembatalan Mutasi Riana, pria yang juga Ketua Umum DPP Ikatan Penasihat Hukum Indonesia (IPHI) ini mengaku sudah melihat dan membaca setelah Riana menghadapnya. "Sudah saya baca, tadi pagi Riana sudah menghadap saya dan menunjukkan SK Pembatalan Mutasinya," pungkasnya.

Pembatalan mutasi Riana tercantum dalam Keputusan Bupati Blitar No:T/820/264/409.5.7/KPTS/2023 tentang Pencabutan Keputusan Bupati Blitar, isinya menimbang pada poin a. bahwa untuk kepentingan dinas perlu dengan segera untuk melakukan pencabutan Keputusan Bupati Blitar untuk PNS yang namanya tercantum dibawah ini. Kemudian poin b. bahwa pencabutan Keputusan Bupati Blitar untuk PNS yang namanya tercantum telah melalui pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja PNS.

Dimana isinya memutuskan : kesatu, mencabut Keputusan Bupati Blitar No. No:T/820/261/409.5.7/KPTS/2023 tentang pengangkatan dalam jabatan pada : Riana Mustikowati pada jabatan Kasi Pemerintahan Kelurahan Tawangsari, Kecamatan Garum. Dikembalikan pada jabatan sebagai ajudan di Bagian Umum Sekretariat Daerah, demi kelancaran pelaksanaan tugas kepala daerah dan wakil kepala daerah. Ditetapkan 3 Januari 2023, serta ditandatangani Bupati Blitar, Rini Syarifah.

Sementara itu terkait dengan munculnya nama Biyan dan Fikri, ketika akan dikonfirmasikan pada Sekda Kabupaten Blitar, Izul Marom selaku Ketua Tim Penilai Kinerja PNS (dulu Baperjakat) ketika dihubungi melalui telpon tidak merespon.(*)

Reporter: arief sukaputra | Editor:widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.