20 April 2025

Get In Touch

Di 2022 Bapenda Kota Malang Catat Pendapatan Pajak Hotel ‘Seret’, tapi Restoran-BPHTB Lebihi Target

Kepala Bapenda Kota Malang, Handi Priyanto
Kepala Bapenda Kota Malang, Handi Priyanto

MALANG (Lenteratoday) – Rekapitulasi hasil pungutan pajak di tahun 2022, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Malang mencatat kinerja optimal. Diantranya terjadi kenaikan pada pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) serta tercapainya target pendapatan pajak restoran. Meski demikian, untuk pajak hotel terdata cukup ‘seret’. 

“Kenaikan yang paling tinggi di BPHTB. Mulai dari tanggal 26 sampai 31 Desember, itu kita dapat 20 miliar di BPHTB. Jadi BPHTB itu kan 5 persen, berarti nilai transaksinya cukup tinggi,” ujar Kepala Bapenda Kota Malang, Handi Priyanto, saat dikonfirmasi oleh awak media, Selasa (3/1/2023).

Handi mengaku, kenaikan pada pendapatan pajak BPHTB diperoleh sebab adanya lonjakan transaksi jual beli properti, di akhir tahun 2022 kemarin. “Itu lonjakan transaksi pembelian jual beli properti akhir tahun. Mungkin karena sale di akhir tahun,” imbuhnya.

Selain pajak BPHTB, Handi juga menyebutkan bahwa pendapatan pajak restoran di Kota Malang telah menembus target di tahun 2022. Sebanyak Rp 106 miliar, dikatakannya mampu diperoleh sepanjang tahun 2022. Meningkat dari target pendapatan pajak restoran, sebesar Rp 105 miliar.

Bahkan, selama liburan natal dan tahun baru 2022. Per tanggal 24 Desember hingga 31 Desember 2022, Bapenda Kota Malang mencatat bahwa rata-rata kenaikan pajak restoran per harinya mampu mencapai 84,49%. “Kalau target pajak resto itu tercapai. Hotel yang nggak. Kalau resto itu (targetnya) 105 miliar, itu kita dapatkan 106 miliar. Hotel itu targetnya 55 miliar, tercapainya 45,2miliar,” tegasnya.

Lebih lanjut, Handi kemudian menjelaskan analisanya terkait pendapatan pajak hotel yang tidak memenuhi target 2022. Dijelaskannya bahwa selama awal tahun, hingga menjelang pertengahan 2022 hotel-hotel di Kota Malang masih berupaya untuk kembali bangkit, paska pandemi Covid19. “Hotel ini kan dibeberapa bulan awal-awal tahun 2022 sampai pertengahan, kita masih ada PPKM dan sebagainya. Lost kita banyak di waktu-waktu tersebut. Jadi mengejar di akhir tahun juga gak bisa,” serunya.

Disisi lain, dalam catatannya. Selama 3 bulan terakhir di 2022. Hotel-hotel di Kota Malang hanya dipenuhi pengunjung, di hari Jum'at dan Sabtu. “Hari Minggu malah turun. Biasanya kan Jum'at sampai Minggu. Ini sepertinya orang luar kota hari Sabtu sore sudah meninggalkan Malang. Okupansinya naik di Sabtu. Karena 80-90 persen wisatawan dari luar kota,” tandasnya.(*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor:Widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.