
Surabaya - Penerapan PSBB di Kota Surabaya sudah memasuki hari ke tujuh. Lantas sudah efektifkah mengurangi jumlah pasien terkonfirmasi covid-19.
Menurut data yang dirilis Pemprov Jatim per tanggal (3/5/2020) penambahan paling banyak terjadi pada kota Surabaya yakni sebanyak 59 orang. Artinya setiap hari ada penambahan jumlah orang yang terkonfirm covid-19.
Anggota DPRD kota Surabaya Machmud menilai bahwasanya sosialisasi yang dilakukan pemerintah kota Surabaya masih kurang dan terkesan dianggap remeh.
“Warga nurut pemerintah, pemerintah sepertinya setengah hati, akibatnya banyak warga yang keluar rumah,” ujarnya, Senin (4/5/2020).
Jika pada tanggal 11 Mei mendatang PSBB tidak efektif dalam penurunan jumlah orang yang positif. Machmud menyarankan untuk mengubah cara mengatasinya. Sebab jika PSBB diperpanjang rasanya percuma akan semakin banyak korban yang terkena covid-19.
“Evaluasi apa yang dilakukan benar-benar sudah tepat sasaran tepat guna dan tepat biaya. Data harus transparan berapa yang diterima dari pengusaha dan disumbamgkan ke siaapa aja,”katanya.
Sementara itu, jika dilihat dari segi perekonomian, John Tamrun Anggota DPRD dari Fraksi PDIP mengatakan PSBB dari kacamata kesehatan itu penting untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. Namun tetap harus diperhatikan dari sisi perekononmian masyarakat Surabaya agar tidak terdampak makin serius.
“Oleh karena itu kebijakan PSBB seharusnya diiringi dengan kebijakan yang mempertimbangkan sektor perdagangan yang berimbas kepada perekonomian masyarakat secara luas,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, Eddy Christijanto mengatakan di hari ketujuh pelaksanaan PSBB masih banyak dari mereka yang melanggar aturan.
“Masih banyak rumah makan yang menyediakan tempat duduk akan kami tindak tegas,” ujarnya saat ditemui di balai kota.
Sementara itu sektor pendidikan, sosial budaya cenderung steril. Demikian juga sejumlah fasilitas umum yang sudah ditutup seperti taman.
"Untuk acara pernikahan dan pesta lainnya sudah tidak ada. Kami juga sudah menyiapkan petugas untuk berjaga seperti di taman,” katanya.
Sementara itu Koordinator Protokol Komunikasi, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, M Fikser menghimbau kepada masyarakat untuk mengikuti aturan pemerintah. Sebab virus covid-19 ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah akan tetapi tanggung jawab bersama.
“Kita berharap semua yang terjadi ini berakhir pandemi ini covid ini tidak bisa pemerintah saja yang berjuang. Demi kepentingan bersama. Jadi biarkan anda dirumah biarkan kami yang berkeja melayani anda,” pungkasnya. (ufi)