
JOMBANG (Lenteratoday) – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Jombang menggelar acara nikah massal bagi 21 pasang calon pengantin, Rabu (28/12/2022). Uniknya, dalam nikah massal yang digelar guna memperingati Hari Amal Bakti (HAB) ke-77 Kementerian Agama tersebut, terdapat pengantin laki-laki yang meberikan mahar bagi mempelai wanita seekor kambing.
Pengantin laki-laki tersebut bernama Muhammad Hambali, yang menyunting Henti Kurniawati. Hambali yang mengalami keterbatasan fisik menikahi Henti dengan maskawin uang tunai Rp100.000, seperangkat alat salat dan seekor kambing.
Setelah proses ijab kabul, Hambali langsung menyerahkan mahar kepada istrinya berikut dengan kambing yang dibawa ke Kemenag.
Kepala Kantor Kemenag Jombang Taufiqurrahman mengatakan ada sebanyak 21 orang pasangan calon pengantin yang mengikuti nikah massal di Aula kantor Kemenag Jombang tersebut.“Pasangan pengantin terbanyak dari Kecamatan Jombang, kemudian Gudo dan wilayah Ngoro. Yang tidak mengirimkan hanya tiga kecamatan, yakni Ngusikan, Kabuh dan Plandaan,” kata Taufiqurrohman di sela prosesi isbat nikah.
Pasangan calon pengantin yang dinikahkan resmi semuanya sama-sama tidak memiliki pasangan. Yaitu duda, janda, perjaka dan perawan.“Banyak yang pengantin baru, lainnya duda, janda, jejaka dan perawan. Sebelumnya, tidak ada yang nikah siri,” ucap mantan kepala Kantor Kemenag Kabupaten Nganjuk ini.
Taufiq menandaskan pernikahan tidak dipungut biaya alias gratis. Sebab, semua sudah difasilitasi oleh pemerintah.“Tidak ada nikah mahal karena pemerintah sudah memfasilitasi nol rupiah memberikan pelayanan maksimal terhadap masyarakat. Dengan persyaratan di kantor dan di jam kerja,” ujar pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Kemenag Kota Pasuruan ini.
Taufiqurrohman berharap masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan tentang biaya nikah. Kemenag melalui KUA (kantor urusan agama) di 21 kecamatan, disebut Taufiq, siap memberikan pelayanan maksimal terhadap masyarakat.
“Jangan nikah siri nanti ke depan bisa menimbulkan masalah. Kami berharap masyarakat sadar terkait syariat islam, sadar terkait administrasi yang memang harus kita patuhi di lembaga pemerintah ini," kata Taufiqurrahman.
Reporter: sutono, gatot sunarko | Editor:widyawati