20 April 2025

Get In Touch

BMKG Peringatkan Gelombang Tinggi, 2 Mobil Beruntun Tercebur ke Laut di Pelabuhan Merak

Mobil mini bus jenis Daihatsu yang tengah berada di atas Kapal Fery Salem tercebur ke laut di Dermaga 2 Pelabuhan Merak, Banten, pada Jumat (23/12/2022) malam. (Dok. Istimewa)
Mobil mini bus jenis Daihatsu yang tengah berada di atas Kapal Fery Salem tercebur ke laut di Dermaga 2 Pelabuhan Merak, Banten, pada Jumat (23/12/2022) malam. (Dok. Istimewa)

SERANG (Lenteratoday)-Mobil mini bus jenis Daihatsu yang tengah berada di atas Kapal Fery Salem tercebur ke laut di Dermaga 2 Pelabuhan Merak, Banten, pada Jumat (23/12/2022) malam. Sebelumnya satu unit yang berisikan dua orang juga tercebur saat akan masuk ke kapal.

Koordinator Bidang Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geologi (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Kelas I Serang Tarjono mengatakan kapal penyeberangan dari Pelabuhan Merak, Banten ke Bakauheni, Lampung, di Perairan Selat Sunda bagian utara diminta waspada gelombang tinggi.

"Kami memprakirakan tinggi gelombang berkisar antara 1,25 hingga 2,50 meter," kata Tarjono dalam keterangannya dikutip Sabtu (24/12/2022).

Peringatan kewaspadaan cuaca tinggi gelombang di Perairan Selat Sunda bagian utara yang melintasi jalur penyeberangan Merak - Bakauheni, Lampung. Gelombang tinggi di Perairan Selat Sunda bagian utara pada tanggal 23 Desember 2022 berkisar antara 1,25 meter sampai 2,50 meter.

Gelombang 1,25 meter hingga 2,50 meter masuk kategori sedang. Karena itu, pelaku pelayaran penyeberangan Pelabuhan Merak - Bakauheni, Lampung dapat meningkatkan kewaspadaan di Perairan Selatan Sunda bagian utara.

Bahkan, pada Kamis (22/12) malam, penyeberangan Merak - Bakauheni sempat dihentikan oleh pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten, terkait cuaca dan gelombang tinggi, mengatakan penghentian penyeberangan itu hanya bersifat situasional, namun kini sudah beroperasi kembali.

"Kami sudah memberikan peringatan dini terkait cuaca ekstrem menjelang tahun baru 2023," kata Tarjono.

Sementara itu, ketinggian gelombang Perairan Selat Sunda bagian selatan Banten dan Samudera Hindia berkisar 2,50-4,00 meter.

Gelombang Selat Sunda bagian selatan dan Samudera Hindia masuk kategori tinggi mulai dari Pantai Carita Kabupaten Pandeglang hingga Pantai Sawarna, Kabupaten Lebak.

"Kami minta pelaku pelayaran, nelayan dan wisatawan agar waspada tinggi gelombang di Selat Sunda bagian selatan dan Samudera Hindia guna menghindari kecelakaan laut," katanya.

Ada Unsur Kelalaian

Dua orang penumpang mobil berwarna putih tersebut yakni sepasang suami istri berhasil diselamatkan empat petugas Ditpolairud Polda Banten bersama dua anggota Basarnas.

Insiden ini terjadi sekitar pukul 22.00 WIB malam. Kabid Humas Polda Banten Kombes Shinto Silitonga mengungkapkan mobil mini bus itu terjatuh ke laut akibat kelalaian petugas penjaga pintu Kapal Fery Salem.

"Saat itu kendaraan hendak masuk kapal Fery, tetapi pintu yang menjadi jembatan mobil masuk kapal terjatuh. Ada kelalaian penjaga rem pintu kapal," ujar Shinto Silitonga kepada wartawan di Dermaga 2 Pelabuhan Merak.

Shinto menjelaskan keenam petugas dengan sigap terjun ke laut dan mengangkat sepasang suami istri yang terjatuh.

Sesaat setelah dilakukan evakuasi, petugas satreskrim Polres Cilegon bersama petugas Subditgakkum Ditpolairud Polda Banten langsung melakukan olah TKP dan mengumpulkan alat bukti.

"Hasil temuan sementara olah TKP, ada dugaan kelalaian pihak ASDP. Sejumlah petugas di Dermaga 2 dan beberapa saksi mata sedang dimintai keterangan oleh penyidik," pungkas Shinto.

Sementara untuk kejadian sebelumnya, tali kapal sudah berada di tempat tambatnya. Kemudian ada alun atau gelombang air laut di Dermaga 2 Pelabuhan Merak.

Dugaan sementara, karena alun itulah kapal agak menjauh dari side ramp atau jembatan penghubung dermaga ke kapal dan menyebabkan mobil minibus terjatuh ke laut.(*)

Reporter: dya,rls,ant / Editor:Widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.