
BATU (Lenteratoday) – Pengamanan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (nataru), Polres Batu bekali anggota petugas Pos Pengamanan (Pospam) dan Pos Pelayanan (Posyan) Operasi Lilin Semeru 2022, dengan Pelatihan Basic Life Support atau Bantuan Hidup Dasar (BHD).
“Tuntutan masyarakat yang menganggap bahwa personel Polri harus serba bisa dalam mengatasi masalah. Maka, kami melakukan edukasi kepada anggota, jika terjadi situasi yang buruk atau mendesak dalam kegawatdaruratan sangat diperlukan,” ujar Kepala Polres Batu, AKBP Oskar Syamsuddin, ditemui usai meninjau pelatihan BHD, di Lobby Polres Batu, Jum’at (23/12/2022).
Oskar menjelaskan, Bantuan Hidup Dasar merupakan serangkaian usaha awal untuk mengembalikan fungsi pernafasan BATU dan atau sirkulasi pada seseorang yang mengalami henti nafas dan atau henti jantung. Oleh karena itu, menurutnya penting bagi setiap anggota Polres Batu agar mampu melakukan Resuitasi Jantung dan Paru (RJP).
"Personel yang hadir khususnya Petugas Pengamanan (Pam) Ops Lilin Semeru 2022. Mereka harus mampu mengimplementasikan pelatihan ini jika menemui situasi gawat darurat. Atau membutuhkan penanganan yang cepat sebelum bantuan medis tiba dilokasi,” jelasnya.
Sementara itu, pemateri dari RS Bhayangkara Hasta Brata, dr. Raka Dwimareffy mengatakan, apabila ditemukan korban dengan penilaian dini terdapat gangguan pernapasan. Ataupun tidak ditemukan adanya nafas dan atau tidak ada nadi. Maka Petugas harus segera melakukan BHD.
Dokter Raka kemudian harus berusaha mencari bantuan tenaga medis.
“Periksa dengan goyang-goyang dan cubit untuk memastikan sadar atau tidaknya korban. Sekaligus atur posisi korban. Terlentangkan diatas yang keras dengan cara menggelindingkan. Hati-hati dengan adanya patah tulang belakang. Berusaha (cari) pertolongan, segera minta bantuan tanpa meninggalkan pasien,” seru dr. Raka. menyampaikan prosedur pemberian BHD dengan menggunakan RJP.
Pertama, petugas (penolong) harus memastikan kondisi sadar tidaknya korban. Selain itu, dengan tidak meninggalkan korban, petugas
Selanjutnya, dijelaskannya bahwa petugas harus memastikan apakah korban bernafas atau tidak. Apabila korban tidak bernafas, maka dianjurkan untuk membuka jalan nafas dengan posisi telapak tangan berada di dahi korban.
“Letakkan jari-jari tangan Anda yang lain dibawah dagu korban. Kemudian tekan dahi ke bawah sambil angkat dagu keatas. Sehingga kepala korban mendongak keatas dan mulut korban terbuka. Periksa kembali apakah pasien bernafas atau tidak, raba nafas 3 – 5 detik. Berikan nafas 2 kali bila (korban) tetap tidak bernafas. Jadi perhatikan pengembangan dadanya,” paparnya.
Tahapan berikutnya yakni, petugas wajib meraba denyut karotis di bagian leher dengan durasi 5 sampai 10 detik. Apabila karotis tidak teraba, sambung Raka maka lakukan pijat jantung dari luar 15 kali dalam waktu 9 – 11 detik.
“Jadi, pada titik tumpu tekan jantung, tekan tulang dada sampai turun kurang lebih 5 cm ke dalam. Hitungannya 80 – 100 kali per menit. Lanjutkan pemberian nafas buatan tanpa alat atau dengan alat 2 kali pelan dan dalam,” tandasnya.
Sebagai informasi, dalam menjaga keamanan dan ketertiban jelang Nataru. Polres Batu telah menyiapkan sebanyak 552 personel gabungan, dengan 4 prioritas pengamanan. Yakni area peribadatan gereja-gereja di Kota Batu, lokasi wisata, jalur lalu lintas antar kota, hingga pengamanan pada titik potensial bencana longsor.
Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH