
Surabaya – Banyak masyarakat yang masih belum faham apa sebenarnya virus corona atau yang lebih dikenal covid-19. Masyarakat juga banyak yang belum tahu seberapa lama virus ini bisa bertahan pada benda-benda tertentu. Sebagai upaya pencegahan, ada baiknya untuk lebih mengenal tentang virus yang telah menjadi pandemic dunia ini.
Dr Joni Wahyuhadi, Direktur RSUD dr Soetomo Surabaya, sekaligus sebagai ketua gugus kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemprov Jatim menjelaskan, bahwa virus corona atau covid-19 atau cov sars2 ini merupakan mahluk baru dan belum ada sebelumnya. Mahluk ini baru ditemukan pada 2019 lalu dan tergolong baru meski ada nenek moyang turunnya.
Dr Joni menjelaskan, karena virus ini adalah mahluk baru maka dia juga punya karakteristik baru yang berbeda dengan virus lainnya. Itu sebabnya, para pakar terus melakukan penelitian, terlebih lagi didorong oleh sifat manusia yang selalu ingin tahu terus menerus. “Penelitian penelitian itu disertai dengan percobaan-percobaan dan dalam dunia sains percobaan itu harus mengikuti kaidah ilmiah,” tandasnya saat berada di Gedung Negara Grahadi.
Dr Joni juga menyebutkan bahwa perilaku virus itu secara prinsip hanya hidup di benda hidup. Sehingga ketika virus berada di benda tidak hidup atau benda mati maka segera dia akan mengakhiri hidupnya. Itu karena virus bukan mahluk hidup, dia adalah rangkaian protein kemudian dibungkus oleh lemak, dia akan mati kalau lemaknya terdegradasi.
“Jadi, kalau baca di banyak media (virus) ada yang tahan dibaju sekaian lama, di kulit sekian, semua itu berdasarkan percobaan mereka atauasumsi mereka. Saya juga belum pernah melihat ada multy center study itu,karena ini barang baru maka pasti perilakuannya baru,” tandasnya.
Dia juga menjelaskan, dari beberapa sumber berdasarkanpenelitian dan asumsi mereka mengatakan bahwa virus bisa “hidup”. Diantaranyaketika virus berada pada kertas atau tissue maka dia bisa bertahan hidup hinggatiga jam. Tapi jangan percaya 100% dengan 3 jamnya, ini menurut mereka,”tandasnya.
Kemudian pada benda stainless steel virus bisa bertahan antara 2 hingga 3 hari. Media plastik juga bisa mengakibatkan virus bisa bertahan hingga 3 hari. Sedangkan pada gelas atau kaca ternyata daya tahan virus lebih lama lagi yaitu empat hari. “Makanya kalau isolasi mandiri gelas dan piringnya juga harus mandiri, jangan dicampur dengan milik anggota keluarga lainnya,” tandasnya.
Kemudian, lanjur dr Joni, ketika virus berada di tembagaatau uang logam akan bisa bertahan selama 4 jam. Sementara jika menempel padakardus maka virus mampu bertahan hingga 24 jam, di kayu berhatan hingga 2 hari,di baju juga 2 hari. Karena itu, disarankan ketika pulang langsung menggantibaju dan mencucinya.
Nah tak kalah bahaya lagi adalah uang kertas, sebab di uang kertas virus akan mampu bertahan hingga 4 hari. Dan yang paling lama, adalah pada masker, di media yang satu ini virus mampu bertahan hingga 7 hari.

“Pakai masker tidak boleh pegang yang di luar harus didalam, karena pakai masker ini tujuan sebetulnya dulu kalau kita sakit tidak menular keluar, kalau kita sehat tidak terkena dari luar. Tapi kalau kita terbalik memakainya malah jadi sakit kita,” tandasnya.
Dr Joni menandaskan, apakah data diatas 100% benar, dia mengatakan tidak. Karena ini asumsi penelitian para ahli. “Virus ini barang baru yang terus berkembang, suatu saat akan ada ilmu yang mendekati kepastian. Makanya hand sanitizer selalu bawa kemana-mana, pulang langsung cuci baju, karena di baju bisa dua hari,” katanya gitu. (ufi)