21 April 2025

Get In Touch

PWI Jombang Kenang 13 Tahun Wafatnya Gus Dur Sekaligus Tetapkan Sebagai Pahlawan Rakyat

Suasana mengenang Gus Dur di halaman PWI Jombang, Minggu (18/12/2022) -Sutono
Suasana mengenang Gus Dur di halaman PWI Jombang, Minggu (18/12/2022) -Sutono

JOMBANG (Lenteratoday) -Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jombang menggelar acara sederhana untuk mengenang 13 tahun wafatnya mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) atau Haul Gus Dur ke-13, Minggu (18/12/2022).

Acara berlangsung dengan berdoa bersama melibatkan masyarakat lintas agama dan budaya Jombang. Selain itu juga ada testimoni para anggota PWI serta tokoh lintas iman terkait sosok Gus Dur.

Bagi para wartawan yang tergabung di PWI Jombang dan wartawan umumnya, Presiden ke-4 ini Gus Dur merupakan sosok inspiratif yang tak pernah dilupakan. Banyak pengalaman wartawan Jombang dengan Gus Dur, baik sebelum, selama dan sesudah Gus Dur tak lagi jadi presiden.

Yusuf Wibisono Ketua Panitia Pelaksana dari PWI Jombang mengungkapkan, berdasarkan pengalaman pribadinya, Gus Dur sangat dekat dengan wartawan di Jombang. Dengan segala keunikan dan karomahnya hingga Gus Dur selalu menjadi inspirasi bagi para wartawan.

"Gus Dur itu kuat dengan literasi. Beliau jurnalisnya jurnalis, karena tulisan-tulisanya beliau sangat menginspirasi bagi kami," kata Yusuf Wibisono yang juga Wakil ketua PWI Jombang itu.

Gus Dur aktif menulis pada kolom opini pada sejumlah media, antara lain di Harian Kompas dan majalah Tempo. Dan itu dilakukan sejak sebelum jadi presiden hingga setelah dilengserkan dari jabatan presiden.

"Salah satu hal yang paling berkesan bagi kami yakni ketika kami harus menerima kenyataan kehilangan Gus Dur untuk selamanya. Waktu itu banyak dari temen-teman hingga tidak tidur karena tugas peliputan," jelasnya.

PWI Jombang Tetapkan Gus Dur Pahlawan

PWI Jombang bersama masyarakat lintas agama dan budaya di Jombang menetapkan Gus Dur sebagai pahlawan rakyat. PWI Jombang juga mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang agar bulan Desember ditetapkan sebagai 'Bulan Gus Dur'.

"Keteladanan dan perjuangan Gus Dur tak perlu diragukan lagi. Maka pada forum ini kami sepakati bahwa Gus Dur kami nobatkan sebagai Pahlawan Rakyat. Kalau Pahlawan Nasional itu urusan pemerintah pusat dan semoga juga disegerakan," harap Yusuf pada momen haul Gus Dur ke-13 ini.

Ketua FKMJ (Forum Komunikasi Masyarakat Jombang), Suudi Yatmo mengibaratkan Gus Dur itu orang aneh. "Selama mengenal Gus Dur itu orang ‘aneh’. Waktu sakit dan dirawat di rumah sakit Surabaya masih saja bercanda dan menganggap sehat dan tidak sakit hingga minta pulang ke Tebuireng. Ini aneh, padahal secara medis sakit," terangnya.

Namun, dari sekian banyaknya keanehan yang dimiliki Gus Dur. Menurutnya Gus Dur selalu menyimpan 'karomah' yang dapat diambil hikmahnya. "Maka tak heran jika banyak orang yang menganggap Gus Dur Wali ke-10 di Indonesia," papar Suudi Yatmo.

Menurutnya, keteladan-keteladan yang pernah dilakukan Gus Dur untuk menyatukan bangsa patut dipertahankan dan disebarluaskan kepada generasi muda saat ini. "Semoga kegiatan ini bukan akhir. Namun, bagaimana kita meneladani Gus Dur dan meneruskan kepada generasi muda saat ini," kata lelaki yang akrab disapa abah Suudi ini.

Reporter: Sutono/Gatot Sunarko|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.