
KEDIRI (Lenteratoday) -Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar melakukan evaluasi Program Pemberdayaan Masyarakat Plus tahun 2022 bersaman camat dan lurah se-Kota Kediri, Jumat (16/12/22). Pasalnya tinggal menghitung hari Tahun Anggaran (TA) 2022 berakhir dan segera memasuki TA 2023.
"Prodamas ini adalah budget yang kita sediakan atas dasar partisipatori di masyarakat. Ini sebenarnya program Pemkot Kediri yang sudah diadopsi mungkin oleh lebih dari 10 daerah. Prodamas ini pun juga pernah diteliti Kemendagri sebelum adanya program dana desa, jadi hampir mirip," terang Walikota Kediri.
Abdullah Abu Bakar menjelaskan tujuan Prodamas untuk menggerakkan perekonomian masyarakat, seperti yang dilakukan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dengan membeli produk-produk dalam negeri. Karena itu, Walikota Kediri meminta lurah untuk memastikan bahwa uang yang diturunkan pemerintah daerah diputar pada masyarakat sekitar saja.
Walikota Kediri meminta para lurah untuk ikut dalam memverifikasi penggunaan dana Prodamas ini. Kemudian juga harus memperhatikan beberapa hal penting seperti memastikan seluruh pekerjaan infrastruktur selesai, baik fisik maupun SPJ.
Harus memastikan hasil pekerjaan Pokmas telah sesuai DPA dan RAB terutama volume pekerjaan. Selain itu, Memastikan input pelaporan kegiatan Prodamas Plus melalui Progressio mencapai 100 persen. Karena laporan Progressio menjadi syarat pencairan Prodamas Plus TA 2023.
Terakhir, koordinasi dengan kecamatan, Bagian Pemerintahan, Inspektorat maupun OPD lain bila menemui kendala. “Koordinasi ini dilakukan kapanpun jangan hanya pada waktu terakhir,” tambahnya.
Pada Prodamas Plus TA 2023 sistem pencairan anggaran akan dilaksanakan mekanisme langsung. Kelurahan untuk segera membentuk kelompok masyarakat (Pokmas) Pelaksana Swakelola Prodamas Plus TA 2023. Anggota Pokmas harus dipilih yang berkualitas dan mampu menangani pekerjaan swakelola bukan hanya sebagai pelengkap.
Kelurahan juga wajib mereview DPA TA 2023 untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan telah sesuai Peraturan Walikota. Abdullah Abu Bakar juga menjelaskan bahwa PMT Posyandu dikhususkan untuk posyandu balita sebagai upaya percepatan penanganan stunting.
Dalam penentuan PMT ini direncanakan kader posyandu karena sudah diberi edukasi terkait makanan bergizi untuk balita. Selain itu, daerah yang ingin membuat Kampung Keren untuk tidak terburu-buru dan akan dipelajari dahulu Kampung Keren apa yang cocok. “Prodamas 2023 difokuskan untuk pengembangan Kampung Keren yang memiliki SK Wali Kota Kediri,” ujarnya.
Turut mendampingi dalam kegiatan ini, Kepala Bagian Pemerintahan Imam Muttakin, Inspektur Inspektorat Kota Kediri Wahyu Kusuma Wardani, Kepala Dinkop UMTK Bambang Priyambodo dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Fauzan Adima(*)
Reporter: Gatot Sunarko|Editor: Arifin BH