
CIANJUR (Lenteratoday)- Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mengakibatkan sekitar 58 ribu rumah rusak dan 600 orang meninggal dunia. Selain itu, ditaksir kerugian akibat bencana tersebut mencapai Rp 4 triliun.
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan gempa bumi tersebut tidak hanya menghancurkan rumah penduduk, namun fasilitasi kesehatan, pendidikan, jalan, hingga jembatan. "Ini baru hitungan kasar, dengan puluhan ribu rumah rusak, fasilitas kesehatan, sekolah, dan infrastruktur yang rusak ditaksir kerugian materielnya mencapai Rp 4 triliun," katanya di Cianjur, Rabu (14/12/2022).
Herman mengatakan pemerintah pusat memberikan perhatian penuh saat masa tanggap darurat hingga pembangunan kembali Kabupaten Cianjur. Dia menyebut jika bantuan yang masuk untuk pemulihan dari Cianjur Rp 6 triliun lebih mulai dari renovasi rumah, aspek ekonomi, pendidikan, hingga kesehatan.
"Alhamdulillahnya kita didukung penuh oleh pemerintah pusat, bahkan untuk bantuan perbaikan rumah saja jika dihitung-hitung dana yang digelontorkan pusat akan mencapai Rp 3 triliun, karena kan yang terdampak mencapai 58 ribu (rumah), baik rusak berat, sedang, hingga ringan," kata dia.
Di masa pemulihan, lanjutnya, Pemkab Cianjur akan mengambil peran di sektor pemulihan ekonomi pascabencana. Dia mengaku telah merancang kondisi bagi masyarakat relokasi yang jompo untuk wajib masuk ke program keluarga harapan (PKH) dari Kementerian Sosial, sehingga kelangsungan hidup setiap bulan bisa dijamin oleh pemerintah.
Untuk remaja usia produktif, akan dididik melalui program 10.000 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) milik Pemerintah Kabupaten Cianjur."Yang jago cukur misalnya, sok jadi tukang cukur. Yang mau dagang ayo kita kasih modal. Ada yang suka menjahit ayo ikut pelatihan menjahit. Sehingga nanti ke depannya semua bisa mandiri," kata Herman. (*)
Reporter:wid,rls,ist | Editor:widyawati