Komisi VII DPR RI bersama BRIN Dorong Wirausahawan Muda Lewat Pelatihan Desain Label Kemasan, Bambang DH Yakin UMKM Bisa Bersaing dengan Industri Besar

SURABAYA (Lenteratoday) - Program Berbakti untuk Negeri hasil sinergi Badan Riset dan Inovasi (BRIN) dan anggota DPR RI Komisi VII Bambang DH sampai terus digeber. Terbaru adalah pelatihan 'Teknik Desain Label Kemasan' yang digelar di Hotel Narita Surabaya, Rabu (13/12/2022).
"Alhamdulillah full peserta dan banyak anak muda. Semoga membantu UMKM yang belum ter-branding dengan baik. Kita terus melakukan berbagai pelatihan produk termasuk pengemasan dan desain label. Mudah-mudahan setelah pelatihan ini mereka bisa berkiprah baik untuk desain produknya sendiri atau UMKM lain di sekitarnya," kata Bambang DH yang hadir langsung dalam kegiatan tersebut.
Terkait target yang ingin dicapai pada program Berbakti untuk Negeri, Bambang DH mengungkapkan jika pelatihan ini akan tetap dilanjutkan pada tahun mendatang. Dia optimistis bila masyarakat memiliki kemampuan yang dapat bersaing dengan industri besar.
"Tahun 2023 tentu akan tetap ada pelatihan yang lebih difokuskan pada kebutuhan warga. Sangat memungkinkan bahwa masyarakat bisa memiliki industri kecil yang dapat bersaing dengan industri pabrik besar," ungkapnya.
Bahkan pada waktu dekat pihaknya sedang merancang suatu program kompetisi sebagai bentuk output setelah dilakukanya bebagai pelatihan kolaborasinya bersama BRIN. "Pihak kita sebetulnya ingin membuat kompetisi tentang hasil pelatihan, misalkan produk nugget, sabun dan lainya. Nanti pesertanya berasal dari kelompok-kelompok lulusan pelatihan tadi. Ini sedang didiskusikan dengan teman-teman," tambah Bambang DH.
Sementara itu, tim riset Teknologi dan Inovasi Pangan BRIN, Dr. Nur Alim Bahmid saat menjadi pemateri menjelaskan pengajaran dalam pelatihan ini mengunakan aplikasi yang mudah dijangkau seperti Canva sehingga dapat diikuti oleh masyarakat secara luas.
"Kita ingin hasil penelitian dari BRIN dapat disampaikan di masyarakat. Bahwa BRIN telah menghasilkan riset dan inovasi yang bisa dimanfaatkan. Dengan pelatihan ini setidaknya peserta dapat memanfaatkan aplikasi yang telah diajarkan dalam materi tadi. Mampu mendesain sendiri label kemasan panganya tanpa harus berbantu orang lain," ujarnya.
Salah satu peserta, Dian Novitsari yang berdomisili di Tambaksari, Surabaya mengaku memang sengaja mengikuti pelatihan ini. Sebab ia memiliki usaha pangan yang akan di kembangkan dengan mendesain kemasan.
"Saya mau kembangan skill editing saya biar usaha semakin maju. Kebetulan saya punya bisnis di bidang kuliner yaitu pentol mercon. Selama ini sudah di jual melalui online. Harapannya nanti biar kemasan produk saya lebih menarik," pungkas Dian.(*)

Reporter: Miranti Nadya | Editor:Widyawati