
Kediri-Pemerintahan yang transparan benar- benar diterapkan Wali Kota Abdullah Abu Bakar dalam memimpin Kota Kediri. Sesuai anjuran presiden dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dalam penyaluran bantuan sosial (bansos) warga terdampak Corona, pemkot membuka pintu lebar-lebar dalam pengawasan dengan meluncurkan aplikasi pengecekan penerima bantuan yang bisa diakses siapa saja dan kapan saja.
Wali Kota Abdullah Abu Bakar meluncurkan aplikasi cekbansos.kedirikota.go.id di Kantor Kelurahan Ngronggo, Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat (1/5/2020). Aplikasi berbasis website ini diluncurkan agar masyarakat Kota Kediri bisa mengecek menggunakan NIK, apakah termasuk penerima bantuan uang dan sembako sebagai warga terdampak Covid-19 atau tidak.
Selain itu warga juga bisa memantau siapa saja penerima bantuan sehingga terjamin transparansinya. Diharapkan, warga secara mandiri bisa melakukan cek, apakah tetangga penerima bantuan itu sudah menerima Program Keluarga Harapan (PKH) atau bantuan lain dari pemerintah pusat atau belum.
"Semua kita buka datanya, siapa saja warga Kota Kediri yang menerima bantuan," ujar Mas Abu--begitu sapaannya.
Ditambahkannya, langkah ini juga didorong dari berbagai masukan masyarakat. "Karena kami mendengar ada pengaduan dari masyarakat ada warga yang sudah mendapat PKH ternyata juga mendapatkan sembako dan Kartu Sahabat dari APBD Kota Kediri. Ini juga mempermudah kelurahan, karena sistem input datanya digital dan berdasar NIK, tidak perlu verifikasi lagi karena saat data dimasukkan langsung muncul semua data dari nama yang bersangkutan, termasuk bantuan apa saja yang sudah diterima," jelasnya. (gos/adv)