
MALANG (Lenteratoday) – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang selenggarakan 2 kegiatan sebagai upaya peningkatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Malang. Dua pogram pengembang UMKM tersebut yakni Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Fest 2022 dan Festival Mbois 7, yang bertempat di Malang Creative Centre (MCC).
Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi menyampaikan, dalam kegiatan yang diikuti oleh 300 UMKM tersebut telah menghasilkan transaksi hingga menyentuh angka Rp 650 juta.
“Total 200 sampai 300 UMKM yang terlibat. Dari berbagai macam sektor, ada kriya, batik, kuliner, dan kerajinan sudah kita libatkan semua. Stan dekranasda sekitar 100 UMKM. Kalau untuk buyer kita tadi ada 4 sampai 5 yang kita hadirkan dari luar kota. Alhamdulillah hari ini ada 2 transaksi sekitar 675 juta,” ujar Kadiskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi, ditemui usai meninjau stan UMKM di MCC, Kamis (8/12/2022).
Eko kemudian menyebutkan, 2 traksaksi yang dimaksud yakni olahan keripik dan batik Malang. Dimana untuk keripik berhasil terjual sebanyak 35ribu pack seharga Rp 10 ribu. Kemudian untuk batik berhasil terjual sebanyak 7500 piece dengan harga sekitar 50 ribu.
“Dan ini adalah awal yang baik. Kami mendatangkan buyer dari luar kota, 2 tertarik, sisanya masih negosiasi. Pasti kita akan kurasi nanti. Makanya sesuai dengan prinsip Diskopindag, kita akan melakukan pembinaan. Kemudian memberikan dukungan kepada para pelaku UMKM,” urainya.
Terpisah, Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, rangkaian 2 kegiatan kali ini merupakan upaya Pemkot Malang untuk menjadikan MCC sebagai pusat inkubasi UMKM Kota Malang. Pihaknya mengaku akan terus mengupayakan fasilitasi, mulai dari pendanaan melalui perbankan hingga pemasaran produk.
“Dekranasda fest dilakukan beberapa hari. Ini sebetulnya sambil mengenalkan MCC menjadi inkubasi. Selanjutnya chaneling (pendanaan dan pemasaran). Nah yang sudah mau ambil disini itu Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perbankan, dan untuk pemasarannya nanti bisa berkomunikasi langsung dengan UMKM maupun start up yang ada,” terang Wali Kota Malang, Sutiaji.
Sementara itu, Melina, owner olahan keripik mengatakan bahwa ini merupakan pesanan terbanyaknya selama menjual olahan keripik sejak tahun 2009. Menurutnya, pembeli dari luar kota yang memesan 35 ribu pack tersebut memilih jenis keripik pisang, talas, dan singkong, dengan harga masing-masing 10 ribu untuk kemasan 200 gram.
Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH