21 April 2025

Get In Touch

Gempa di Garut Picu Terjadinya Longsor, 3 Rumah Tertimbun

Tanah longsor akibat gempa bumi di Gatur timbun 3 rumah. foto ist
Tanah longsor akibat gempa bumi di Gatur timbun 3 rumah. foto ist

GARUT (Lenteratoday) - Gempa bumi magnitudo (M) 6,4 pada Sabtu (3/12/2022) sore di Garut, Jawa Barat, ternyatanya membawa bencana lain yaitu tanah longsong di Kampung Cirendeu, Desa Sukalaksana, Kecamatan Talegong. Akibatnya, tiga rumah tertimbun tanah.

Dalam peristiwa yang terjadi sekira pukul pukul 16.49 WIB itu, menyebabkan satu rumah tertimbun sebagian. Sementara, dua lainnya terancam terbawa longsor setelah retakan tanah muncul di sekitarnya.

Dilansir dari Okezone Minggu (4/12/2022), rumah yang tertimbun sebagian merupakan milik Suhendar (39), sementara rumah milik Uju (67) dan Tarmana (46) terancam. Kepala Desa Sukalaksana, Ii Rusdiana mengatakan, bencana longsor tersebut dimulai oleh guyuran hujan deras dengan intensitas tinggi pada waktu yang lama dan dipicu goncangan gempa.

"Di waktu yang bersamaan terjadi goncangan gempa bumi berkekuatan M6,4 yang cukup besar, sehingga terjadilah pergerakan tanah yang mengakibatkan longsor," kata Ii Rusdiana, Minggu (4/12/2022).

Dia memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Meski demikian, diperkirakan ada kerugian material bangunan akibat longsor di wilayah itu yang mencapai jutaan rupiah.

"Salah satu rumah tertimbun sebagian, dan dua rumah dikhawatirkan akan tergusur (longsor) apabila terjadi hujan terus menerus. Kerugian ditaksir sekitar Rp5 juta," sebutnya.

Sebelumnya, Bupati Garut, Rudy Gunawan mengingatkan bahwa daerahnya rawan terjadi bencana hidrometeorologi jika curah hujan tinggi. Terjadinya gempa M6,4 pada Sabtu sore, lanjutnya, telah membuat kepanikan di masyarakat, saat sebagian wilayah Garut dilanda hujan deras.

Menurut Rudy Gunawan, sebagai wilayah yang rentan akan bencana hidrometeorologi, guyuran hujan deras dapat memicu terjadinya bencana longsor.

Dia pun menyampaikan imbauan agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan. Khususnya masyarakat yang tinggal di sekitar tebing, supaya menjauhi lokasi tersebut karena dinilai berbahaya. "Yang paling penting adalah selamatkan dahulu jiwa, harta benda nanti kemudian. Kewaspadaan perlu ditingkatkan," kata Rudy Gunawan. (*)

Sumber : okezone | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.