
SURABAYA (Lenteratoday) - Jembatan Ashakaso rancangan Tim Saba 63 ITS berhasil meraih Juara I dan best video di ajang National Bridge Competition Creation yang digelar oleh Sekolah Vokasi UGM pada 26-27 November 2022 lalu.
Tim tersebut terdiri dari tiga mahasiswa Departemen Teknik Sipil, yakni Mochammad Ilham Yunanto, Muhammad Rifki Fadli, dan Rendy Saputra.
Nama Ashakaso berasal dari kata "Asha" yang berarti harapan dan "Kaso" yang merupakan gabungan nama dari dua dusun di Kabupaten Gresik. Harapannya, jembatan yang dirancang tersebut dapat menjadi harapan baru dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.
Ketua Tim Saba 63, Mochammad Ilham Yunanto, menyampaikan bahwa desain jembatan Ashakaso terinspirasi dari komoditas utama Gresik, yakni damar kurung dan ikan bandeng. Bahan yang digunakan yakni Camel Back Truss dan Warren Truss karena dinilai dapat mengefisiensi biaya pembangunan. Didukung dengan pewarnaan yang tepat, menjadikan desain jembatan terlihat elegan.
"Selain itu, pemilihan warna yang tepat dari jembatan tersebut membuat tampilan Jembatan Ashakaso terlihat lebih estetik dan ikonik,” ujarnya, Jumat (2/12/2022).
Terdapat empat kriteria yang harus dipenuhi dalam penilaian lomba ini, yakni sistematika penulisan proposal, analisis struktur jembatan, konsep sustainable dan arsitektur jembatan, serta kekokohan jembatan. Kekokohan jembatan sendiri dinilai melalui ketahanannya akan lendutan yang diberikan pada jembatan.
“Kalau jarak lendutan pada jembatan itu semakin kecil maka jembatan tersebut semakin bagus dan kokoh,” ungkapnya.
Di sisi lain, ia mengungkapkan bahwa manajemen waktu menjadi tantangan utama dalam mempersiapkan karya ini. Pasalnya, ia harus menyisihkan waktu antara kuliah dengan persiapan lomba hanya dalam waktu 2 minggu.
“Kesulitannya saat sudah mempunyai ide modelnya, tetapi saat didesain ternyata masih punya kekurangan, kita harus rombak ulang lagi dari awal,” katanya. (*)
Reporter : Azifa Azzahra/Rilis ITS | Editor : Lutfiyu Handi