20 April 2025

Get In Touch

Unisda Lamongan Kembangkan E-Learning Berbasis Gamifikasi Melalui Hibah Mandiri Dosen

Tim periset Unisda Lamongan.
Tim periset Unisda Lamongan.

LAMONGAN (Lenteratoday) - Dampak penyebaran virus Covid-19 sampai saat ini masih terasa. Meskipun aturan protokol kesehatan sedikit dilonggarkan, penyebaran virus pun masih terjadi, bahkan virus Covid-19 telah bermutasi. Penyebaran virus Covid-19 mempengaruhi aktivitas sehari-hari masyarakat, terutama pada proses pembelajaran.

Untuk itu tim periset hibah mandiri dosen yang terdiri dari dosen dan mahasiswa Universitas Islam Darul Ulum Lamongan (Unisda) mengembangkan LMS Moodle dengan menerapkan gamifikasi. Kegiatan ini mendapat dukungan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan melalui pendanaan program Riset Keilmuan tahun 2021.

Pengembangan oleh tim yang terdiri dari Dr. Nisaul Barokati Seliro Wangi, M.Pd., Novita Eka Chandra, M.Sc., Aditya Zulkarnaen Ali, Lady Lina Aulia, Abdullah Zahid,  Megi Widiyah Triutami, dan Fiqiyah Biroudloh, ini diharapkan dapat menjadi solusi dan strategi serta inovasi terbaru dalam pembelajaran daring.

Dalam rilis yang diterima, Senin (28/11/2022), Dr. Nisaul Barokati Seliro Wangi, M.Pd selaku ketua tim periset mengatakan bahwa adanya gamifikasi pada LMS Moodle memberi dampak positif bagi mahasiswa, yang mana dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa.

“Kami berharap LMS Moodle dengan menerapkan gamifikasi  ini dapat diterapkan di perguruan tinggi lainnya secara umum, dan Unisda Lamongan secara khusus,” tandasnya, Senin (28/11/2022).

Lebih lanjut dia mengatakan, dasar dari pengembangan metode ini seiring dengan dampak penyebaran virus Covid-19. Sehingga pemerintah dan perguruan tinggi berupaya untuk mengubah proses pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran daring guna menekan angka penyebaran virus.

Namun, saat ini proses pembelajaran dilakukan lebih fleksibel mengingat penyebaran virus sudah berkurang. Bukan berarti perguruan tinggi langsung mengubah sifat proses pembelajaran dari daring ke tatap muka. Pembelajaran daring tetap berlangsung beriringan dengan pembelajaran tatap muka.

Adanya program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), di mana mahasiswa diberikan hak untuk belajar di luar perguruan tinggi, mengakibatkan pembelajaran daring tetap dapat digunakan juga untuk menunjang MBKM. Pembelajaran daring ini kemudian berkembang menjadi e-learning yang didukung beberapa sarana diantaranya LMS Moodle, Google classroom, Zoom, dsb.

Unisda Lamongan telah menerapkan pembelajaran daring menggunakan LMS Moodle. Namun dalam pelaksanaanya, masih kurang terlihat efektif. Hal ini diperkuat dari hasil survei yang telah dilaksanakan oleh Badan Penjaminan Mutu Unisda.

“Oleh karenanya, diperlukan strategi pembelajaran yang baru agar dapat menumbuhkan minat mahasiswa mengikuti pembelajaran. Melalui kegiatan hibah yang menggandeng mitra Perkumpulan Gurukuhebat yang dipimpin oleh Tarmuji Talmacsi, S.Pd. maka Unisda mengembangkan LMS Moodle dengan menerapkan gamifikasi,” pungkasnya. (*)

Reporter : Lutfi/rls | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.