20 April 2025

Get In Touch

Anwar Ibrahim Jadi Perdana Menteri Malaysia Ke-10

Ketua koalisi Pakatan Harapan Anwar Ibrahim memberikan keterangan pada pers di luar Pintu 2 Istana Negara, Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (22/11/2022) -Ant
Ketua koalisi Pakatan Harapan Anwar Ibrahim memberikan keterangan pada pers di luar Pintu 2 Istana Negara, Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (22/11/2022) -Ant

KUALA LUMPUR (Lenteratoday) -Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Al Sultan Abdullah telah menyetujui untuk mengangkat Anwar Ibrahim sebagai Perdana Menteri Malaysia ke-10.

Pengawas Keuangan Rumah Tangga Kerajaan Datuk Seri Ahmad Fadil Syamsuddin dalam keterangan tertulis yang diterima di Kuala Lumpur, Kamis (24/11/2022), mengatakan setelah menyempurnakan pandangan melalui pertemuan dengan raja-raja Melayu, Yang di-Pertuan Agong menyetujui untuk mengangkat Anwar Ibrahim selaku anggota Parlemen Tambun sebagai Perdana Menteri Malaysia ke-10.

"Hal itu sesuai dengan kewenangan Yang di-Pertuan Agong yang diatur dalam Pasal 40 (2) (a) dan Pasal (43) (a) Konsitusi Federal,"  kata Ahmad Fadil.

Yang di-Pertuan Agung Sultan Abdullah pada pukul 11.00 waktu setempat menghadiri dan memimpin musyawarah khusus dengan raja-raja Melayu di Istana Negara, dan menanyakan proses pengangkatan Perdana Menteri baru setelah Pemilihan Umum ke-15, 19 November 2022 lalu.

Proses selanjutnya adalah Upacara Pemberian Akta Pengangkatan dan Upacara Pengucapan Sumpah Jabatan dan Kesetiaan serta Sumpah Rahasia sebagai Perdana Menteri yang dijadwalkan berlangsung pada pukul 17.00 hari ini di Istana Negara.

Siap bentuk pemerintahan

Ketua koalisi Pakatan Harapan (PH) Anwar Ibrahim mengatakan optimistis dapat membentuk pemerintahan baru bersama Barisan Nasional (BN) untuk lima tahun ke depan.

“Saya merasa sangat puas dengan hasil pertemuan yang telah kami hadiri,” kata Anwar dalam konferensi pers di Kuala Lumpur, awan pekan lalu.

Menurut dia, pertemuan yang berjalan lancar tersebut dihadiri tujuh orang perwakilan BN.

Namun demikian, ia mengatakan BN masih meminta waktu sebelum memutuskan apakah akan membentuk pemerintahan Malaysia yang baru untuk lima tahun ke depan bersama dengan Pakatan Harapan.

Anwar mengatakan koalisi pemerintahan yang bakal dibentuk akan memprioritaskan isu-isu utama, salah satunya terkait dengan stabilitas politik yang dibutuhkan untuk memajukan negara (*)

Sumber: Antara|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.