
MALANG (Lenteratoday) -Cuaca ekstrem akibat curah hujan tinggi akhir-akhir ini menyebabkan beberapa titik di Kota Malang diterjang banjir dan pohon tumbang.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, Prayitno menghimbau warga untuk tetap waspada dalam menghadapi cuaca ekstrem. Selain itu, pihaknya juga mengatakan telah membuat mitigasi bersama kelurahan tangguh dan beberapa dinas terkait.
"Saat ini yang dihadapi adalah cuaca ekstrem. Kami himbau masyarakat melalui Pak Lurah, apabila ada kegiatan yang sekiranya tidak terlalu penting untuk keluar rumah, ya lebih baik tetap tinggal di rumah," ujar Kalaksa BPBD Kota Malang, Prayitno melalui sambungan telepon, Sabtu (12/11/2022).
Prayitno telah memiliki anggota dan relawan di setiap kelurahan tangguh di Kota Malang. Pihaknya juga menyebutkan adanya 6 Early Warning System (EWS) banjir yang sudah terpasang di Kota Malang.
"Kami punya kelurahan tangguh. Kemudian sudah ada 6 EWS banjir. Kami juga punya teman-teman relawan di setiap kelurahan tangguh tersebut," terangnya.
Selain mengandalkan sensor dari EWS yang terpasang di Sawojajar, Bareng, Blimbing, Bukit Barisan, Galunggung dan Sudimoro. Kalaksa BPBD Kota Malang tersebut juga mengandalkan energi manual dari koordinasi relawan kelurahan tangguh.
"Jadi mekanismenya setiap 5 menit mereka (relawan) akan memberikan laporan kepada kami terkait debit air di masing-masing sungai. Jika intensitas hujan tinggi maka akan langsung ada laporan yang masuk. Karena saat ini hujan kan merata," jelasnya.
Mitigasi lain juga telah disiapkan oleh BPBD Kota Malang dengan menggandeng Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Malang. Prayitno menjelaskan bahwa telah mengajukan saran agar Dinas PU segera membuat tanda pada setiap gorong-gorong atau drainase di Kota Malang. Hal tersebut dilakukan guna mencegah terjatuhnya pengguna jalan saat kondisi jalanan tergenang oleh banjir.
"Kami juga sudah menyampaikan ke PU untuk membuat gorong-gorong itu nampak. Atau setidaknya memberikan tanda agar tidak ada korban. Jadi apabila ada yang lewat di suatu jalan, tidak terperosok atau jatuh," serunya.
Lebih lanjut, koordinasi juga dilakukan antara BPBD dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Prayitno mengaku sudah meminta DLH untuk memetakan pohon-pohon mana yang usianya tua atau lapuk untuk menjadi prioritas perempesan. Sehingga diharapkannya tidak sampai menimpa pengguna jalan yang melintasi.
"Pohon yang dikhawatirkan roboh sudah langsung memberi tahu LH. Cuman karena keterbatasan personel, dan banyaknya pohon yang sudah tua ini jadi kemungkinan dapat menghambat. Tapi intinya kami sudah berkoordinasi dengan LH untuk itu," ungkapnya.
Sebelumnya, tercatat sejak awal Oktober 2022 telah banyak terjadi kasus pohon tumbang di Kota Malang. Namun, kasus yang menyebabkan korban jiwa baru terjadi pada Jum’at (11/11/2022) sore. Korban jiwa yakni Imron (50 tahun) dan korban luka bernama Achmad Andro (21 tahun), yang merupakan ayah dan anak. Warga Kelurahan Bumiayu.
Saat dikonfirmasi, Kalaksa BPBD Kota Malang menjelaskan kedua korban tertimpa pohon di depan Ponpes Darul Ulum, Jl. Mayjend Sungkono.

"Jadi kronologinya si ayah ini mau mengantar anaknya kerja di toko mini modern. Kemudian terkena reruntuhan pohon tumbang di depan Ponpes Darul Ulum. Kemarin malam sudah ditengok dengan Pak Camat dan Lurah. Yang meninggal hari ini dimakamkan, kemarin malam sudah dipulangkan dari RSSA," tutur Prayitno.
Sementara terkait kondisi Andro, anak korban yang mengalami luka. Prayitno menambahkan saat ini tengah menjalani perawatan biasa di RSSA Kota Malang, setelah sebelumnya dirawat di IGD.
"Kemarin malam di IGD tapi sekarang sudah di ruang perawatan dengan keluhan pusing-pusing. Kemarin mengeluh tangan dan kaki tidak bisa digerakkan tapi setelah dilakukan rontgen. Tidak terindikasi adanya fraktur pada tulang, jadi aman. Kemungkinan memang syok karena sang ayah meninggal," tandasnya.
Sebagai informasi, pohon yang rawan tumbang tersebar di 8 titik Kota Malang. Diantaranya yakni depan Ponpes Darul Ulum, Jl. Mayjen Sungkono. Kemudian di depan RSUD Kota Malang sebanyak 2 titik. Depan Mako BPBD Kota Malang, Jl. Mayjend Sungkono, 1 titik, dan ini yang terindikasi kemiringan pohon, sehingga memungkinkan tumbang ke arah kantor.
Selanjutnya 1 titik di Jl. Danau Singkarak. Jalan Danau Semayang C3B No.6. Jl. Bondowoso tepatnya di perempatan Galunggung. Dan 2 titik di Jl. Tutut Arjowinangun. Serta terakhir di Jl. Veteran (*)
Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH