22 April 2025

Get In Touch

Wali Kota Malang Menjamin Hak Beragama Bagi Semua Umat

Wali Kota Malang, Sutiaji bersama Romo Josephus Cuperano Eko Atmono (kiri) dan Romo Alfonsus Tjatur Raharso (2 dari kanan) beserta para peserta acara silaturahmi umat beragama
Wali Kota Malang, Sutiaji bersama Romo Josephus Cuperano Eko Atmono (kiri) dan Romo Alfonsus Tjatur Raharso (2 dari kanan) beserta para peserta acara silaturahmi umat beragama

MALANG (Lenteratoday) -Wali Kota Malang, Sutiaji menyelenggarakan silaturahmi antar umat beragama. Agenda silaturahmi kali ini diadakan bersama pemeluk agama katolik yang bertempat di Gereja Paroki Maria Diangkat Ke Surga, kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.

Dalam pertemuan itu Wali Kota Malang, Sutiaji memastikan pemerintah menjamin hak-hak beragama bagi semua umat.

“Kami hadir keliling ini dalam rangka memastikan bahwa umat Katolik dalam menjalankan ibadah tidak ada gangguan dan halangan. Karena kami sebagai pemerintah harus hadir memberikan jaminan keamanan kepada seluruh kelompok agama. Tidak boleh ada diskriminasi karena kita menginginkan kedamaian dalam beragama,” ujar Wali Kota Malang, Sutiaji dalam sambutannya, Rabu (9/11/2022).

Sutiaji menjelaskan bahwa kondisi peribadatan umat katolik di Kota Malang terbilang aman, tentram, dan tidak ada gangguan. Hal tersebut dikatakannya akan terus dikuatkan. Sebab esensi damai, sambungnya, adalah ketika tidak adanya gangguan saat umat minoritas menjalankan ibadah dan kepercayaannya.  

“Ini akan semakin kita kuatkan. Esensi damai ini tidak boleh orang mengganggu menjalankan ibadah dan kepercayaan orang lain. Apalagi kita adalah umat beragama, yang mana hak privasi ini milik masyarakat semua,” serunya.

Sutiaji juga menyampaikan rangkaian kegiatan silaturahmi antar umat beragama, yang telah dilakukan di Pura Kecamatan Sukun. Hal tersebut ditekankannya untuk menjaga kerukunan dan kedamaian. Serta menjamin hak-hak minoritas dalam menjalankan ibadahnya di Kota Malang.

“Kemarin saya juga berkeliling ke pura di Sukun. Hanya ada 5 KK yang memeluk agama hindu. Tapi saya pastikan walaupun minoritas, harus kami lindungi hak-haknya,” ungkap alumnus UIN Malang tersebut.

Lebih lanjut, politisi partai demokrat tersebut mengucapkan terimakasih kepada seluruh umat katolik. Pihaknya menilai bahwa unat katolik telah memberikan kontribusi pada jalannya pembangunan di Kota Malang.

“Saya juga mengapresiasi karena umat katolik ini sudah tertib dan taat ketika beribadah di waktu pandemi. Dan ini telah memberikan contoh kepada umat lain dalam mentaati peraturan,” paparnya.

Menyinggung tentang pemilu 2024, Sutiaji mengingatkan agar umat beragama tetap saling menjaga kebersamaan dan kedamaian. Sebab, menurutnya perlu adanya antisipasi menghadapi hoax yang dapat memecah belah persatuan umat.

“Menjelang (pemilu) 2024, sekarang sudah ada panas-panasan. Jangan sampai hanya karena pesta demokrasi 5 tahun sekali, suasana kedamaian umat beragama ini dirusak oleh kepentingan kelompok tertentu. Mudah mudahan masyarakat beragama tidak terprovokasi,” pungkasnya.

Terpisah, Sekretaris Jenderal Keuskupan Malang, Pastor Romo Alfonsus Tjatur Raharso mengapresiasi kehadiran Wali Kota Malang di tengah umat katolik. Pastor gereja Katedral Ijen tersebut juga menilai Wali Kota cukup rutin melakukan kunjungan untuk menjalin kerukunan umat beragama.

“Kami sangat mengapresiasi kehadiran dan kunjungan Bapak Wali Kota ke tengah-tengah umat Katolik. Saya sendiri melihat Pak Wali Kota ini cukup rutin untuk melakukan kunjungan,” ungkap Romo Alf. Tjatur Raharso, ditemui usai menghadiri agenda silaturahmi bersama Wali Kota Malang.

Sejalan dengan penuturan Wali Kota. Romo Tjatur juga menyampaikan bahwa selama ini umat katolik di Kota Malang tidak pernah mengalami gangguan dalam menjalankan peribadatan di gereja. Selain itu, pihaknya berharap agar kedepan semakin sering diadakan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dengan dialog yang lebih diperdalam.

“Harapannya kunjungan rutin tetap dijalankan, dirawat, diteruskan. Dialognya juga diperdalam. Tapi memang harapan kami kesempatan informal juga sebaiknya dimanfaatkan, tidak hanya formal. Tapi ya tidak apa-apa, secara simbolis kunjungan ini sudah sangat baik,” tandasnya.

Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.