Salurkan 200 Beasiswa Barista, Bambang DH : Mahasiswa Indonesia Jangan Lagi Ada Kendala Ekonomi

SURABAYA (Lenteratoday) - Mahasiswa Indonesia tidak boleh lagi menghentikan langkahnya untuk saat berupaya memperdalam ilmunya karena alasan ekonomi atau tidak ada biaya. Pasalnya, BRIN (badan Riset dan Inovasi Nasional) telah menyediakan Bantuan pembiayaan studi baik di jenjang D1 hingga D4, maupun S1 hingga S4.
Hal ini disampaikan oleh Anggota Komisi VII DPR RI Bambang DH, saat membuka kegiatan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Program Bantuan Riset untuk Talenta (Barista). Kegiatan yang digelar di ruang Auditorium Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya ini diikuti oleh sekitar 200 mahasiswa, Minggu (6/11/2022).
Bambang DH melihat Program Barista ini sebagai kesempatan yang bagus bagi para mahasiswa Indonesia yang sebelumnya mengalami kendala keuangan untuk dapat meneruskan pendidikannya hingga selesai, baik jenjang D1 hingga D4 ataupun S1 hingga S3.

Diakui Bambang DH, masih banyak mahasiswa Indonesia yang mengalami kesulitan secara finansial saat ingin menyelesaikan studinya. “Nah melalui program beasiswa dari BRIN ini, kami mengupayakan agar tidak ada lagi mahasiswa yang terkendala finansial. Tidak ada alasan gagal studi karena faktor ekonomi,” tegas mantan wali kota Surabaya dua periode ini.
Wakil rakyat yang kini duduk di kursi DPR RI ini mengungkapkan apresiasi kepada BRIN yang telah memberikan kesempatan pada para mahasiswa untuk mendapat bantuan tersebut. Sejauh ini, Bambang DH sendiri telah menyalurkan lebih dari 200 beasiswa.
“Awalnya, BRIN memberikan kuota beasiswa untuk 82 mahasiswa. Setelah beasiswa itu kami salurkan dengan cepat, BRIN memberikan kembali kuota beasiswa untuk 125 mahasiswa. Kuota ini pun telah kami berikan kepada para mahasiswa pada berbagai perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta,” tutur Bambang DH yang kini masih menunggu proses persetujuan.
Beasiswa ini diperuntukkan bagi mahasiswa pada 2 semester terakhir. Tak hanya untuk biaya SPP, BRIN juga menyediakan program pembiayaan dana riset/penelitian di masa studi mereka.
Bambang DH juga mengungkapkan, program beasiswa ini sangat bagus untuk menciptakan sumber daya manusia yang cerdas, dengan pola pendidikan berbasis riset, memiliki daya saing dan daya kreasi atau inovatif. “Karena bangsa yang makmur adalah bangsa yang tidak hanya kaya dengan sumber daya alam, namun juga memiliki sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni, jaringan pasar yang kuat, serta terpenting adalah memiliki daya inovasi yang tinggi,” paparnya.
Senada, Tri Yulianti, staf BRIN mengungkapkan tujuan dari BRIN ini sendiri adalah meningkatkan kerjasama dalam bidang pendidikan, penelitian, pengkajian, dan penerapan teknologi. Selain itu juga menciptakan kompetisi dalam sains dan teknologi, agar SDM Indonesia memiliki daya saing di ruang pasar global.

“Bagi mahasiswa di jenjang S2 maupun S3 pun, BRIN memberikan stimulus dana riset dan penelitian agar SDM Indonesia tidak hanya matang dalam menyerap materi pendidikan tingkat perguruan tiunggi, namun juga memiliki daya inovasi,” tutur Tri Yulianti.
Sejak berdiri setahun lalu, BRIN sendiri telah memberikan bantuan pembiayaan Pendidikan dan riset pada sekitar 3000 mahasiswa dari seluruh pelosok Indonesia. “Tidak hanya bagi mahasiswa di Pulau jawa saja, namun juga dari Papua, Maluku, NTT, Sumatera dan Kalimantan,” ucapnya usai sesi materi.
Sementara Sandi, mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) yang mengikuti kegiatan sosialisasi dan bimtek ini menjelaskan, dirinya tertarik dengan program BRIN yang memberikan beasiswa pada biaya kuliah dan biaya riset atau penelitian. “Riset atau penelitian bidang ilmu politik dan sosial memang bidang yang ingin saya tekuni, dan di sini ternyata BRIN memberikan fasilitas pembiayaan pada riset dan SPP kuliah,” ucap mahasiswa Ilmu Politik FISIP ini.
Namun dirinya tak ingin gegabah. Dirinya berniat mencari informasi selengkapnya sejauhmana program Barista ini bisa membantu dirinya, maupun para mahasiswa yang lain yang membutuhkan bantuan dana untuk riset dan studi.
Reporter : Miranti Nadya/ Endang Pergiwati | Editor : Endang Pergiwati