
SEMARANG (Lenteratoday) - Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) menjadi metode baru yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dalam mengevaluasi mutu sekolah. Nantinya, peserta didik diwajibkan untuk mengisi tiga instrumen, yakni kompetensi minimum, lingkungan belajar, dan karakter.
Pelaksanaan ANBK gelombang 1 telah dilaksanakan pada 24-27 Oktober 2022 lalu. Kemudian, untuk gelombang 2 dilaksanakan pada 31 Oktober - 3 November 2022.
Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang, Kartika Hedi Aji, menyampaikan bahwa ANBK akan menjadi acuan bagi sekolah untuk menentukan program piroritas di masa mendatang. Melalui asesmen yang diisi oleh peserta didik, dapat memberikan evaluasi bagi sekolah.
"Dari satuan pendidikan kalau ANBK ini dilaksanakan akan mengisi data melalui online. Jadi, nanti akan muncul hijau atau merah. Dari situlah sekolah harus bergerak untuk tahun berikutnya, yang perlu diperbaiki apa," ujarnya saat ditemui belum lama ini.
Menurutnya, ANBK ini merupakan terobosan yang baik dalam memberikan arahan bagi satuan pendidikan dalam memilih metode pembelajaran yang pas. Nantinya, diharapkan output dari program ini dapat turut memperbaiki iklim pendidikan di Kota Semarang.
"Karena ini kan kurikulum merdeka, satuan pendidikan yang satu dengan yang lain itu berbeda. Nanti disesuaikan kurikulumnya jadi apa disana, yang dibutuh apa kan berbeda-beda," katanya.
Sementara itu, salah satu Kepala Sekolah di Kota Semarang, Abdul Khalik, menyampaikan bahwa ANBK dapat membantu pemerintah untuk mengetahui sekolah mana saja yang membutuhkan perhatian khusus. Dengan demikian, kualitas pendidikan dapat ditingkatkan.
“Hasil dari ANBK ini menentukan rapot pendidikan sekolah tersebut. Melalui hasil ini, Kemendikbud akan mengetahui sekolah mana saja yang membutuhkan perhatian khusus,” ujar pria yang kerap disapa Khalik tersebut.
Reporter : Azifa Azzahra | Editor : Endang Pergiwati