20 April 2025

Get In Touch

Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika Jadikan Landasan Utama Cakap Digital

Literasi Digital, bertempat di Diamond Room Grand City Surabaya, Senin (31/10/2022)
Literasi Digital, bertempat di Diamond Room Grand City Surabaya, Senin (31/10/2022)

SURABAYA (Lenteratoday) -Dosen sekaligus Ketua Stikosa-AWS  Meithiana Indrasari mengingatkan masyarakat agar lebih bijak dan berhati-hati dalam bermedia sosial, baik dalam pembuatan konten maupun saat membagikan konten digital.

Sebab konten yang diunggah kemudian dihapus, maka rekam jejak digital tetap bersifat permanen. Konten-konten yang diunggah secara sembrono, berpotensi melanggar khususnya Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Hal itu disampaikan pada kegiatan Literasi Digital, bertempat di Diamond Room Grand City Surabaya, Senin (31/10/2022). Acara ini bagian dari Indonesia makin cakap digital yang terus digaungkan pemerintah, melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI.

Meithiana mengatakan kehadiran Stikosa-AWS memiliki peran penting dalam program makin cakap digital. Selain memiliki kesamaan visi dan misi dalam program literasi digital, para dosen yang menjadi narasumber merupakan instruktur nasional Kementerian Kominfo RI. 

"Jadikan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai landasan utama nilai-nilai kecakapan digital  masyarakat Indonesia, yang semestinya selalu kita angkat dan kita terapkan di ruang digital," imbau Meithiana.

Sementara itu, Menteri Kominfo RI, Johnny G. Plate yang membuka kegiatan Literasi Digital secara daring, diikuti para narasumber dan 500-an peserta yang datang dari SMA Dr. Soetomo Surabaya.

Johnny G. Plate mengatakan, saat ini Indonesia tengah memasuki era digital yang perlu didorong oleh talenta digital yang andal dan mumpuni. 

"Perpaduan antara technical skills dengan soft skills akan melahirkan kecakapan yang dibutuhkan di era revolusi industri 4.0," ujarnya.

Johnny Plate menambahkan, perpaduan tersebut meliputi technical skills yang dikenal dengan nama DABC Development, Artificial Intelligence, Big Data, Clouds Computer, dan didukung oleh soft skills 4C (Critical thingking, Creativity, Collaboration dan Communication).

"Peluang kecakapan digital tersebut perlu dimanfaatkan secara optimal. Mengingat kita memiliki SDM yang besar," imbuh Menkominfo.

Menurut Johnny G. Plate, dibutuhkan penyiapan SDM yang andal, produktif, dan berdaya saing tinggi sebagai kunci utama bagi terlaksananya transformasi digital nasional.

Kegiatan hybrid Literasi Digital 2022 itu dihadiri Dirjen Aptika (Aplikasi Informatika) Kementerian Kominfo, Samuel A. Pangerapan, serta narasumber dari dosen-dosen Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi-Almamater Wartawan Surabaya(Stikosa-AWS), yang dijuluki kampus media digital.

Kegiatan hybrid literasi digital juga menghadirkan pelaku konten kreator muda serta influencer media sosial, untuk berbagi tips dan trik konten-konten viral yang menghasilkan 'cuan' yang menggiurkan.  Peserta tidak hanya mendapatkan literasi tentang konten-konten media sosial yang positif, namun juga mampu menjadi sumber penghasilan yang produktif.

Program Literasi Digital 2022 dari Kementerian Kominfo, terbagi dalam beberapa segmen. Yaitu Segmen Keagamaan, Komunitas, dan Pendidikan. Kegiatan literasi makin cakap digital di lingkungan pendidikan diikuti siswa-siswi SD hingga SMA beserta para gurunya (*)

Reporter: Joko Prasetyo.Rls dmpr|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.