Polisi Usai Kisruh "Berdendang Bergoyang": Jangan Cari Untung tapi Abaikan Keselamatan!

JAKARTA (Lentertoday) -Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengingatkan panitia penyelenggara festival atau acara musik memperhatikan keselamatan dan kenyamanan semua pengunjung.
"Kami mengimbau kepada seluruh kepada penyelenggara event organizer dalam menyelenggarakan setiap kegiatan itu harus memperhatikan segala aspek, tidak hanya aspek dari suksesnya acara itu," ujar Komarudin saat dikonfirmasi, Senin (31/10/2022).
"Ini juga penekanan untuk event organizer, silakan sekiranya ingin buat kegiatan harus diperhitungkan secara matang, tidak hanya faktor keuntungan dan ramainya acara tapi justru mengabaikan faktor keselamatan masyarakat," sambung dia.
Imbauan tersebut diungkapkan Komarudin setelah terjadinya kisruh dalam festival musik "Berdendang Bergoyang" yang diduga over kapasitas dan dapat membahayakan penonton.
Selain itu, kata Komarudin, Polres Metro Jakarta Pusat juga mengevaluasi proses pemberian izin keramaian terkait penyelenggaraan festival atau acara musik di wilayah hukumnya.
"Evaluasi perizinan itu jelas, sangat atensi sekali itu akan kami lakukan," kata dia.
Menurut Komarudin, jajarannya tidak segan menindak tegas setiap penyelenggara acara apabila ditemukan pelanggaran saat pergelaran berlangsung.
"Yang terpenting adalah peran event organizer itu harus betul-betul bertanggung jawab, perhitungkan berbagai perizinan, faktor keselamatan manusia juga menjadi hal yang paling penting," ucap Komarudin.
Adapun festival musik "Berdendang Bergoyang" yang diselenggarakan di Istora Senayan, Jakarta Pusat, terpaksa dihentikan aparat kepolisian pada hari kedua pelaksanaannya, yakni Sabtu (29/10/2022) malam.
Komarudin mengatakan, festival musik itu diberhentikan diduga karena ketidakprofesionalan panitia penyelenggara dalam mengelola acara.
Sampai (Sabtu) pukul 20.00 WIB, jumlah penonton sudah lebih dari 21.000," ujar Komarudin kepada wartawan, Minggu (30/10/2022) dini hari.
Atas dasar tersebut, timbul penumpukan penonton di lokasi konser.
Selain itu, kondisi membahayakan juga terjadi di lokasi, yakni adanya dorong-dorongan antarpenonton yang belum bisa masuk ke venue.
"Penonton dari luar pengin masuk Istora, terbentur dengan kondisi Istora yang tidak memungkinkan. Sangat-sangat tidak mungkin lagi untuk menambah jumlah penonton. Terjadi dorong-dorongan," ucap Komarudin, mengutip Kompas.
Situasi semakin kacau karena pengunjung yang telanjur membeli tiket menuntut panitia untuk mengembalikan uangnya lantaran tidak bisa masuk ke area festival musik.
Karena situasi tidak memungkinkan dan sangat membahayakan, polisi menghentikan acara "Berdendang Bergoyang".
Sedianya, festival musik itu berlangsung selama tiga hari, yakni mulai Jumat (28/10/2022) hingga Minggu (30/10/2022). Namun, polisi meminta konser pada hari ketiga dihentikan.
"Kegiatan 'Berdendang Bergoyang' terpaksa kami hentikan karena over kapasitas dan membahayakan penonton," kata Komarudin (*)
Editor: Arifin BH