
Tulungagung - Pemerintah Kabupaten Tulungagung menyatakan Desa Jabalsari, Kecamatan Sumbergempol akan menjalani karantina wilayah atau lockdown lokal desa setelah ditemukan satu kasus positif Virus Corona (Covid-19) dan berpotensi menjadi kluster penularan.
Hal ini disampaikan Kabag Humas dan Protokol Pemkab Tulungagung, Galih Nusantoro setelah melalui rapat koordinasi bersama Satgas Penanganan Covid-19, diputuskan salah satu desa di Kecamatan Sumbergempol ini akan menjalani karantina wilayah. "Setelah ditemukan satu kasus positif, serta berpotensi terjadi penularan atau penyebaran," tutur Galih pada wartawan.
Dijelaskan Galih karantina wilayah ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di desa tersebut, dengan cara membatasi akses keluar-masuk hanya satu pintu. "Diawali hari ini, Kamis(23/4/2020) akan dilakukan sosialisasi, terkait karantina wilayah di Kantor Kecamatan Sumbergempol diikuti oleh pemerintah desa yg akan dikarantina maupun desa-desa di sekitarnya," jelasnya.
Lockdown lokal satu desa tersebut diberlakukan setelah Satgas Covid-19 Kabupaten Tulungagung melakukan tracing, terhadap salah satu warga Desa Jabalsari berinisial MA (33) yang dinyatakan positif Covid-19 dari hasil Swab Test, yang diduga tertular saat menunggu ayahnya yang sakit dan dirawat di RSUD dr Iskak Tulungagung, hingga awal April 2020 lalu ayahnya meninggal.
Karena MA tidak sadar dirinya tertular Covid-19, banyak warga yang bertakziah dan malamnya digelar tahlilan 7 hari berturut-turut. Baru pada 6 April 2020, MA merasa sakit dengan gejala klinis Covid-19. Ketika dilakukan Swab Test, hasilnya MA dinyatakan positif Covid-19. Diduga dari sinilah terjadi penularan dan penyebaran, serta menjadi dasar Satgas Covid-19 Kabupaten Tulungagung menerapkan lockdown lokal satu desa.
Sementara dari hasil tracing tim medis di desa tersebut, serta Rapid Test massal sementara dari sekitar 200 orang warga ditemukan 12 orang positif pada rapid test. "Belum pasti 100 persen Covid-19, karena harus di lakukan Swab Test untuk memastikan positif Virus Corona, atau tidak," ujar Sekretaris Posko Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Tulungagung, Didik Eka.
Proses Rapid Test terhadap warga hasil tracing masih terus berjalan, diperkirakan jumlahnya mencapai sekitar 300 orang lebih pungkas Didik.(ais)