22 April 2025

Get In Touch

Air Sungai Panguluran Sudah Mulai Surut, Namun Tetap Siaga

Air Sungai Panguluran Sudah Mulai Surut, Namun Tetap Siaga

MALANG (Lenteratoday) – Banjir yang terjadi di wilayah Sumbermanjing Wetan, yang disebabkan oleh luapan Sungai Panguluran, menurut Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Malang, sudah mulai surut. Namun pihaknya masih akan melakukan pemantauan pada Dusun Rowotrate, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan.

“Debit air Sungai Panguluran memang sudah mulai surut, tapi ini mulai kita tembus di Rowotrate karena itu yang paling rendah (elevasinya). Untuk kondisi perkiraan debit air selanjutnya kami masih menunggu info dari BMKG,” ujar M. Nur Fuad Fauzi, selaku Kalaksa BPBD Kabupaten Malang, saat dihubungi secara langsung via telepon pada Senin (17/10/2022) pukul 17.00 WIB.

Fuad kemudian mengatakan untuk kesiapsiagaan, pihaknya telah melakukan kerjasama dengan relawan di Desa Sitiarjo untuk menginformasikan langsung apabila nanti kembali terjadi bencana.

Kemudian, lanjut Fuad, pihaknya juga telah memasang EWS banjir di wilayah Desa Sitiarjo.

Sebelumnya, diinformasikan bahwa telah terjadi bencana banjir pada Desa Sitiarjo, Sumbermanjing Wetan hingga menyebabkan 177 rumah dari 470 KK tergenang banjir pada Sabtu (15/10/2022) dan berangsur surut pada Minggu (16/10/2022).

Namun pada Senin (17/10/2022) hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi dari dini sekitar pukul 04.00 WIB di wilayah Kabupaten Malang khususnya di Kabupaten Malang wilayah Selatan, mengakibatkan tinggi mukai air Sungai Panguluran sempat mengalami ienaikan hingga kurang lebih 400 cm.

Hal tersebut mengakibatkan rumah warga yang berada di hilir Sungai Panguluran, yakni Desa Sitiarjo kembali dimasuki air sekitar 100cm sampai 150cm.

Saluran irigasi Sungai Panguluran di desa Kedungbanteng ke Arah Desa Sitiarjo juga terdampak kerusakan dan menyebabkan air meluap hingga memasuki beberapa rumah warga di RT 27. Luapan air yang masuk ke pemukiman warga juga terjadi di Desa Tambakrejo hingga kemungkinan dapat berakibat longsor.

“Dampaknya antara lain air menggenangi rumah di wilayah Desa Sitiarjo, berdampak pada RW 15 timur jembatan dengan ketinggian air dalam rumah kurang lebih 1 Meter. Kemudian RW 14, Barat pasar ketinggian air tertinggi dalam rumah kurleb 1.5 meter. RW 03 air yang masuk dalam rumah kurleb 50 cm - 1 meter. Dusun Rowotrate air masuk dalam rumah Kurleb 20 cm - 1.5 Meter,” jelas Kalaksa BPBD Kabupaten Malang tersebut.

Dikatakan oleh Fuad bahwa sampai saat ini tidak ada korban jiwa yang ditimbulkan dari bencana banjir tersebut. Namun, karena terisolasi, warga Desa Sitiarjo sangat memerlukan kebutuhan mendesak diantaranya air bersih, alat kebersihan rumah tangga, alat penguras air sumur, sembako, dan personel atau relawan bencana. Kebutuhan logistik juga telah dipusatkan di Balai Desa Sitiarjo.

Perkembangan pukul 08.00 WIB menunjukkan hujan masih berlangsung sedang hingga lebat, dengan debit air Sungai Panguluran mencapai 400 cm dengan status awas. Namun pada pukul 16.55 WIB, dikatakan oleh Fuad bahwa debit air sungai tersebut berangsur menurun.

Saat ini, upaya yang telah dilakukan oleh BPBD Kabupaten Malang diantaranya adalah melakukan koordinasi dan Kaji Cepat, melakukan evakuasi warga rentan di wilayah terdampak ke tempat yang lebih aman, kemudian mendirikan Layanan Dapur Umum oleh PMI yang terletak di Balai Desa Sitiarjo, dan melakukan distribusi makan siang untuk warga terdampak.

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.