
Magetan - Empat warga Magetan resmi dinyatakan terkonfirmasi positif covid-19, Selasa (22/4/2020). Mereka adalah orang-orang yang merupakan kontak erat 10 pasien positif sebelumnya yang diketemukan dalam tracing yang dilakukan pihak berwenang.
Keempat pasien positif tersebut adalah AW, perempuan usia 45 tahun; SS, perempuan usia 51 tahun, MAN, laki-laki 37 tahun; dan AS, laki-laki usia 54 tahun. Semuanya warga Kecamatan Karas, sama dengan 10 orang lainnya yang sudah dinyatakan positif.
“Saat ini ketiga warga tersebut telah dievakuasi ke rumah sakit rujukan pemerintah di Magetan. Sedangkan pasien berinisial MAN, saat akan dievakuasi sudah tidak ada di tempat karena pergi tanpa pamit ke Kalimantan. Sesuai penelusuran gugus tugas, ternyata saudara MAN ini ber-KTP Kalimantan Barat, Kabupaten Bengkayang. Saat ini gugus tugas sudah langsung koordinasi dan melaporkan ke aparat di sana,” ungkap Jubir Gugus Tugas Covid-19 Magetan yang juga Kepala Dinas Kominfo Magetan Saif muchlissun, Selasa (22/4/2020).
Sedangkan sebagai tindak lanjut dari hasil tracing terhadap informasi dari Malaysia yang menyatakan warganya pulang dari belajar di Temboro Magetan, Saif menyatakan pihaknya telah melakukan beberapa hal penting.
“Selama dua hari ini tim Gugus Tugas Covid-19 Magetan bersama Pemprov Jatim langsung terjun ke Ponpes Al-Fatah, Temboro, Magetan. Petugas medis ini melaksanakan tugasnya me-rapid test 305 santri,” ungkap Saif.
Para santri ini berasal dari berbagai daerah berbagai provinsi di Indonesia. Ada juga yang berasal dari negara-negara tetangga. Rinciannya, Malaysia 118 orang; Kamboja 5 orang; Filipina 7 orang; Thailand 26 orang ; Vietnam 5 orang; dan, Singapura 1 orang. Santri asing seluruhnya 162 orang. Sedangkan yang dari Indonesia sendiri sebanyak 143 orang dari berbagai daerah.
Hasil dari rapid test sampai saat ini sebanyak 31 reaktif. Mereka berasal dari Malaysia 14 orang; Thailand 4 orang, Kamboja 1 orang; Magetan 2 orang; dan Makasar 2 orang. Kemudian dari Jambi, Papua, Sumbar, Lampung, Kendari, Lombok, Kaltara, dan Temanggung masing-masing satu orang.
“Jadi semua 31 orang. Selanjutnya ke-31 orang ini juga telah diswab. Hasil swab dikirim ke Pemprov Jawa Timur. Hasilnya kita tunggu bersama-sama. Semoga ada kabar baik untuk itu,” kata Saif.
Diterangkannya, rapid test merupakan teknik pengetesan keberadaan antibodi terhadap serangan kuman di dalam tubuh. Hasil rapid test tidak boleh dan tidak bisa digunakan secara mandiri untuk mengonfirmasi keberadaan atau ketiadaan infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di dalam tubuh. Untuk mengonfirmasi keberadaan virus corona secara akurat dalam tubuh seseorang harus dilakukan tes swab dengan metode PCR (polymerase chain reaction).
Hasil rapid test adalah reaktif atau ada reaksi terhadap keberadaan antibodi atau non-reaktif atau tidak ada reaksi terhadap keberadaan antibodi. “Jika membaca hasil rapid test adalah positif atau negatif, maka harus dimaknai sebagai positif atau negatif terhadap keberadaan antibodi dalam tubuh, bukan positif atau negatif terhadap keberadaan virus corona penyebab Covid-19,” pungkasnya. (han)