20 April 2025

Get In Touch

Sehari, 2 Orang Ambruk di Tempat Umum Gegerkan Kota Blitar

Sehari, 2 Orang Ambruk di Tempat Umum Gegerkan Kota Blitar

Blitar - Dalam sehari Kota Blitar digegerkan dengan kejadian 2 orang warganya yang tiba-tiba ambruk, di Alun-Alun Kota Blitar dan tepi Jalan Cokroaminoto Kota Blitar.

Kejadian pertama sekitar jam 06.00 WIB, petugas kebersihan Aloon-Aloon Kota Blitar melihat seorang pria tergeletak di tepi taman. "Melihat dari mulutnya mengeluarkan cairan dan darah, langsung menghubungi polsek," tutur Kapolsek Kepanjen Kidul, Kompol Agus Fauzi, Rabu (22/3/2020).

Mendapat laporan ini, polisi langsung menghubungi gugus tugas covid-19 Kota Blitar, karena saat ini sedang pandemi Virus Corona. "Jadi penanganannya juga sesuai protap, ketika memeriksa kondisi korban memakai APD lengkap," jelasnya.

Petugas kebersihan menuturkan, sebelumnya melihat korban berolah raga berjalan keliling alun-alun. Kemudian berhenti sebentar, tiba-tiba ambruk. "Karena warga sekitar lokasi, langsung diberitahukan ke keluarganya dan dilaporkan ke polsek," ungkap Kompol Agus.

Ketika petugas Gugus Tugas Covid-19 dan polisi tiba di lokasi, sudah ada isteri korban. Ketika diperiksa kondisinya sudah meninggal dunia, berdasarkan keterangan isterinya memang mempunyai sakit asma akut.

"Jenazah korban langsung di evakuasi ke RSUD Mardi Waluyo, karena pihak keluarga tidak menghendaki diotopsi jenazah rencananya langsung dimakamkan hari ini," papar Kompol Agus.

Selang sekitar 3 jam kemudian sekitar jam 9.00 WIB, seorang wanita dilaporkan warga tergeletak di tepi jalan depan pertokoan Jalan Cokroaminoto Kota Blitar. Menurut Kasat Reskrim Polres Blitar Kota, AKP Ardi Purboyo wanita yang diketahui bernama Sofiatun (59) warga Jalan Asahan Kota Blitar itu, awalnya digonceng oleh anaknya setelah mengambil bantuan sembako.

"Saat melintas di Jl. Cokroaminoto tiba-tiba korban merasa pusing dan lemas, kemudian minta berhenti dan tergeletak di tepi jalan," kata AKP Ardi.

Melihat ini, saksi yaitu anak korban langsung menghubungi polisi dan Gugus Tugas Covid-19 Kota Blitar. Petugas medis yang menerapkan standar penanganan Covid-19 tiba di lokasi mengenakan APD lengkap langsung memerikss kondisi korban.

"Diketahui suhu tubuh korban 37,5 derajat celcius, langsung dievakuasi ke RSUD MardiWaluyo Kota Blitar guna dilakukan perawatan lebih lanjut," paparnya.

Ditambahkan AKP Ardi keterangan dari keluarga korban, memang memiliki riwayat sakit TBC dan sudah sering keluar masuk rumah sakit untuk perawatan rutin imbuhnya.

Dua kejadian tersebut, sontak viral dan membuat heboh warga di tengah maraknya pandemi Covid-19. Apalagi petugas medis dan polisi yang mengevakuasi korban, terlihat mengenakan APD lengkap seperti menangani pasien Covid-19.

Secara terpisah Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kota Blitar, dr M Muchlis ketika dikonfirmasi mengenai kejadian ini mengatakan kalau untuk korban meninggal di Alun-Alun Kota Blitar bukan kasus Covid-19.

"Juga bukan termasuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP), karena bukan pasien rawat inap yang terduga Covid-19 atau menjalani isolasi di RSUD Mardi Waluyo," jawab Muchlis.

Mengenai korban pingsan yang informasinya sakit TBC, Muchlis mengaku itu yang berhak menjawab pihak RSUD Mardi Waliyo. (ais)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.