
SURABAYA (Lenteratoday)-Cuaca ekstrem mulai menerjang berbagai wilayah di Indonesia termasuk Jawa Timur (Jatim). Pada Sabtu (8/10/2022) beberapa wilayah terendam banjir, yaitu Kabupaten Pacitan dan Trenggalek. Sementara di Jombang, angin puting beliung merusak rumah warga.
Angin puting beliung melanda sejumlah desa di Jombang Sabtu (8/10/2022) sekitar pukul 15.00 WIB. Akibatnya terjangan angin tersebut pepohonan tumbang, rumah rusak, serta atap parkiran yang ada di dekat masjid Desa Selorejo Kecamatan Mojowarno ambruk. Ada sejumlah mobil yang terparkir saat kejadian.
Supervisor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD ) Kabupaten Jombang Stevie Maria membenarkan adanya peristiwa tersebut. Menurutnya, angin puting beliung bukan hanya menerjang Desa Selorejo. Tapi ada beberapa desa di Kecamatan Mojowarno yang mengalami nasib serupa. Di antaranya Desa Menganto dan Sidokerto.
Selain itu juga terdapat pohon tumbang di Desa Banjardowo. “Laporan yang kami terima, di Desa Selorejo ada masjid dan rumah warga yang kena terjang puting beliung. Atap parkiran di dekat masjid ambruk. Kita masih melakukan pendataan,” ujarnya.
Jembatan Putus di Trenggalek
Dampak banjir di Trenggalek misalnya, meluas hingga ke 6 kecamatan. Kondisi terparah terjadi di Kecamatan Trenggalek. Bahkan, sebuah jembatan putus akibat banjir.Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek Tri Puspitasari mengatakan, enam kecamatan yang terdampak banjir adalah Kecamatan Trenggalek, Pogalan, Gandusari, Karangan, Panggul dan Kecamatan Kampak. Banjir itu mengakibatkan sebuah jembatan roboh dan terputus.
"Untuk yang parah di Trenggalek, yaitu Tamanan, karena selain merendam perkampungan, banjir juga memutuskan salah satu jembatan," kata Tri Puspitasari, Sabtu (8/10/2022).
Ketinggian banjir di wilayah tersebut bervariasi. Antara 50 cm hingga lebih dari 1 meter, tergantung ketinggian wilayah.Menurutnya, kondisi banjir di Kecamatan Trenggalek mulai surut. Namun, banjir justru bergeser ke Kecamatan Pogalan, khususnya di Desa Ngadirenggo dan Pogalan.
"Karena pergerakan air itu ke arah timur atau Pogalan. Wilayah Pogalan banjirnya belakangan, karena dapat limpahan air dari kota, juga limpahan air Sungai Tawing dari Kampak dan Gandusari," jelasnya.
Tri menambahkan, saat ini pihaknya bersama Wakil Bupati Trenggalek Syah Mohammad Natanegara tengah memantau kondisi banjir di beberapa lokasi. Serta membagikan pasokan makanan bagi warga yang terdampak."Ini bernama Pak Wabup membagikan pasokan makanan kepada para korban banjir," jelasnya.

Jalur Pacitan Tergenang
Sementara, jalur Pacitan-Trenggalek ruas Desa Hadiwarno juga tergenang. Informasi yang dihimpun muka air tertinggi berada di simpang tiga Pucung yang merupakan jalur penghubung Pacitan-Ngadirojo-Panggul, Trenggalek sekitar 50 cm.
Sementara untuk desa Hadiluwih, genangan airnya setinggi 25 cm. Adapun di sekitar Balai Desa Sidomulyo, ketinggian air sekitar 35 cm."Itu merupakan daerah rawan banjir yang sudah dilakukan pemantauan oleh anggota. Ditambah lagi Desa Wonodadi Kulon ketinggian air 20 sentimeter," kata Kapolsek Ngadirojo Iptu Suyitno, Sabtu (8/10/2022) pagi.
Suyitno menegaskan, hingga pukul 07.00 WIB, belum ada laporan air masuk ke rumah warga. Selain menggenangi jalan raya, air berwarna kecokelatan juga meluber ke permukiman warga yang berada di dataran rendah.
Sementara itu, BPBD Pacitan kini tengah melakukan pendataan terkait dampak hujan semalam. Pemantauan ini melibatkan TNI/Polri, petugas patroli, relawan, dan masyarakat. Juga melalui jejaring di tingkat kecamatan."Ini kita sedang proses asesmen dengan teman-teman kecamatan. Petugas kami juga keliling wilayah. Semoga tidak ada dampak yang terlampau serius," kata Kepala Pelaksana BPBD Pacitan Erwin Andriatmoko.(*)


Reporter:gos,dya,rls | Editor:widyawati