Hanya Satu Setengah Hari, Army BTS Indonesia Kumpulkan Rp 447,5 Juta untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

MALANG (Lenteratoday) – Penggalangan dana yang dilakuan seluruh Army BTS di Indonesia untuk korban Tragedi Kanjuruhan telah mencapai hampir Rp 500 juta hanya dalam waktu satu setengah hari. Mereka pun siap menyalurkan dana tersebut pada para korban.
“Dalam waktu satu setengah hari, dana yang sudah terkumpul sebesar lebih dari Rp. 447,5 juta. Dan selain itu, kami dari BTS Army Indonesia juga menyumbangkan tenaganya untuk menjadi relawan ketika mendonasikan dana-dana kepada korban,” ujar Aca Wijanarko, perwakilan Army BTS Indonesia wilayah Malang, ditemui usai menghadiri acara pertemuan relawan psikolog Trauma Support Mobility, Kamis (6/10/2022).
Selain penggalangan dana, Aca menandaskan bahwa orang-orang berprofesi di bidang kesehatan dan termasuk dalam penggemar salah satu boy group asal Korea Selatan tersebut juga membentuk program AHC atau Army Health Centre.
“Kami (Army Indonesia) juga mempunyai program AHC. Jadi itu adalah kumpulan Army yang anggotanya berprofesi di bidang kesehatan seperti dokter, psikolog, dan lainnya. Ada yang dari Surabaya, Malang, dan luar kota,” jelasnya.
Solidaritas atas tragedi Kanjuruhan juga diwujudkan oleh Army BTS Indonesia di bidang hukum. Prempuan asal Malang yang juga berprofesi sebagai seorang pengacara tersebut menatakan bahwa dia termasuk dalam relawan yang nantinya akan membantu para korban jika diperlukan pendampingan di bidang hukum.
“Kami saat ini juga bekerja sama dengan Light Army Malang. Disitu kami menerima pengaduan dari korban, nanti akan saya salurkan kepada advokasi yang ada di Malang, seperti PERADI Malang dan Advokasi Aremania Menggugat,” ungkapnya.
Terkait dengan penyaluran dana yang sudah terkumpul. Aca mengaku beberapa perwakilan Army Indonesia akan terjun langsung untuk mendistribusikan dana yang cair di hari pertama.
“Rencananya hari ini disalurkan karena pencairan yang pertama dari Kitabisa.com sudah ada nominal yang memang bisa dicairkan di hari pertama. Dan teman-teman Army saat ini sudah mulai berkumpul untuk nantinya mendonasikan hasil pencairan dana tersebut,” tutur Aca.
Lebih lanjut, mengenai sasaran pemberian donasi. Aca mengaku data korban didapatkan dari Dinkes Malang Raya dan pendataan langsung melalui media sosial yang dimiliki oleh Army BTS Indonesia.
“Datanya kami dapatkan dari dinkes Malang agar nantinya saat pendistribusian bantuan dana, kami juga tidak salah sasaran. Selain itu, kami juga membuka di beberapa media sosial yang bisa dihubungi langsung oleh keluarga korban atau korban sendiri dengan menyertakan data,” paparnya.
Sedangkan, terkait dengan prioritas korban yang akan mendapatkan bantuan dana tersebut, Aca mengaku akan lebih memprioritaskan untuk korban yang mengalami luka berat, anak-anak yang ditinggalkan orang tuanya, serta keluarga korban meninggal.
“Untuk prioritas, terlebih yang sudah disampaikan Pak Menteri tadi. Kami prioritaskan untuk anak-anak yang butuh trauma healing karena ditinggal ayahnya atau ibunya. Kemudian korban luka berat dan sedang,” imbuhnya.
Aca menambahakn bahwa pihaknya sempat tidak percaya atas jumlah uang yang terkumpul yaitu lebih dari Rp. 447 juta hanya dalam waktu satu setengah hari. Pasalnya, para Army Indonesia menarget di hari pertama untuk dapat menghimpun Rp. 15 juta saja.
“Jadi kami ekspektasi kalau rencana Rp. 15 juta di hari pertama itu akan langsung diberikan kepada dinas kesehatan atau instansi terkait. Nanti kita atasnamakan dari Army Indonesia. Tapi ternyata antusiasme dan kepedulian teman-teman Army ini begitu tinggi hingga bisa mencapai Rp 447 juta,” tandasnya.
Perihal transparansi dana, Aca memastikan clear, sebab sebelumnya sudah dilakukan RAB dan pengumpulan data. Dia menambahkan dari pihak kitabisa.com juga akan memberi informasi terbaru terkait dengan tranparansi dana yang disalurkan kepada korban.
Di akhir, Aca menghimbau kepada para Army Indonesia yang belum sempat menyalurkan dana melalui penggalangan kitabisa.com untuk tidak bersedih. Sebab Army Indonesia memiliki rencana untuk membuka batch ke-2 penggalangan, apabila dana yang sebelumnya sudah dihimpun telah didistribusikan minimal separuh dari keseluruhan kepada para korban dan keluarga korban. (*)
Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi