20 April 2025

Get In Touch

Wapres: Pemerintah Cari Solusi Pasar Sarang Burung Walet

Wapres Ma'ruf berdialog dengan pelaku UMKM di bidang sarang burung walet di Gresik, Jawa Timur Jumat (30/9/2022) -Ant
Wapres Ma'ruf berdialog dengan pelaku UMKM di bidang sarang burung walet di Gresik, Jawa Timur Jumat (30/9/2022) -Ant

JAKARTA (Lenteratoday) -Sekjen Asosiasi Peternak dan Pedagang Burung Walet Seluruh Indonesia Rosi Amsari menyampaikan Indonesia merupakan negara penghasil sarang burung walet terbesar di dunia.

Bahkan, disebutnya, jumlah produksi sarang burung walet Indonesia mencapai 80 persen dari total produksi dunia. Hal ini dia sampaikan saat berdialog dengan Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin di Gresik, Jawa Timur.

Rosi menambahkan, negara-negara lain yang serumpun, seperti Malaysia, Thailand, Vietnam dan sebagainya, produksi sarang burung waletnya hanya sekitar 10 sampai 20 persen saja.

Bahkan, dia pun mengutip data BPS dan Kementerian Perdagangan, di mana produksi sarang Walet Indonesia mencapai 1.500 ton per tahun.

Sayangnya, dia menyampaikan bahwa dari potensi tersebut hanya 360 ton atau 24 persen saja yang bisa diekspor ke China, negara yang notabene konsumen terbesar sarang burung walet.

Alhasil, dia pun mengeluhkan kecilnya jumlah ekspor itu karena para pelaku usaha burung walet lantaran terkendala dengan aturan-aturan yang ada, aturan-aturan yang dianggap rumit.

"Yang bisa diekspor ke Tiongkok itu dengan aturan-aturan yang rumit itu hanya bisa 360 ton, mungkin datanya nanti bisa dikoreksi dari Kementan kira-kira apakah seperti itu," katanya.

Rosi pun meminta kepada Wapres agar masalah ini diakomodasi sehingga bisa diatasi oleh pemerintah. Mengingat salah satu masalahnya adalah regulasi yang menghambat ekspor.

Solusi

Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin menyebut pemerintah akan mencarikan solusi untuk menangani masalah pemasaran produk sarang burung walet.

"Pemerintah punya perhatian untuk memajukan perwaletan, baik dalam arti pengelolaan, pengolahan, maupun pemasaran. Ini komitmen pemerintah," kata Wapres Ma'ruf saat meninjau Pabrik Sarang Burung Walet di Gresik, Jawa Timur.

Wapres menyebut industri sarang burung walet memiliki pasar yang luas bahkan hingga ke luar negeri, seperti Republik Rakyat Tiongkok (RRT), namun untuk masuk ke RRT saat ini syaratnya cukup rumit sehingga sulit ditembus para pengekspor sarang burung walet.

"Saya tanya apakah karena khasiatnya berbeda, ternyata bukan soal khasiat, tetapi soal bentuk. Yang anehnya (ekspor) tidak bisa lewat negara lain, tetapi harus lewat Hong Kong, jadi harganya lebih rendah," ungkap Wapres.

Wapres meminta para pengusaha sarang burung walet agar menginventarisasi masalah-masalah hambatan ekspor secara detail dan segera menyampaikan kepada pemerintah.

"Kita akan mencoba mencari jalan bagaimana agar bisa menembus pasar RRT. Dahulu bisa, tetapi belakangan tidak bisa lagi," tambah Wapres.

Sembari mencari jalan keluar, tutur Wapres, pemerintah saat ini akan terus memperbaiki pengelolaan industri sarang burung walet.

"Yang penting pemerintah punya kemajuan dalam pengelolaan dan kendala-kendala akan kita carikan jalan keluarnya," ungkap Wapres (*)

Editor: Arifin BH, dari berbagai sumber

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.