22 April 2025

Get In Touch

Dugaan Pungli Parkir Bus Kawasan Wisata Religi Sunan Ampel, (Dishub) Turun Tangan

Armuji turun tangan ke kawasan parkir bus Sunan Ampel karena mendapati banyaknya laporan yang masuk.
Armuji turun tangan ke kawasan parkir bus Sunan Ampel karena mendapati banyaknya laporan yang masuk.

SURABAYA (Lenteratoday) - Di kala pemerintah Kota Gencar melakukan Penataan Kawasan Wisata Religi Sunan Ampel masih ada sejumlah oknum pegawai Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya yang diduga melakukan pungli di kawasan parkir bus yang dikelola oleh Dishub.

Tidak hanya itu, komplain dari sebagian besar pedagang di kawasan parkir bus Sunan Ampel memantik perhatian Wakil Walikota Surabaya, Armuji.

Pada Kamis (29/9/2022), Armuji turun tangan ke kawasan parkir bus Sunan Ampel karena mendapati banyaknya laporan yang masuk kepada dirinya. Armuji menemui para pedagang  dan memastikan permasalahan tersebut dapat segera dituntaskan.

 “Seperti adanya alih fungsi secara sepihak yang semulanya taman dijadikan stand baru tanpa ada konfirmasi dengan pimpinan maupun sosialisasi dengan pedagang sebelumnya,” kata Armuji.

Dirinya juga mendapati banyak pengunjung yang “kaget” akibat mahalnya retribusi toilet umum yang semulanya Rp 2.000 menjadi Rp 4.000, juga biaya untuk kartu pengambilan kartu kontrol sebesar Rp 200.000 per stand Pedagang.

 “Saya minta dibongkarkembalikan seperti fungsinya semula, kita ingin para peziarah nyaman mengunjungi kawasan wisata religi Sunan Ampel, jangan sampai perbuatan segelintir orang merusak citra baik Kota Surabaya,” tegas Cak Ji, sapaan akrabnya.

Ia juga menyinggung program penataan kawasan Wisata Religi Ampel berlanjut tahun ini. Pemkot Surabaya berencana membangun jalur pedestrian untuk mempermudah peziarah.

Pembangunan trotoar menyesuaikan lokasi pembangunan. Trotoar di kawasan cagar budaya akan berbeda dengan jalur pedestrian di jalan raya secara umum. Perbedaan itu akan dikuatkan dengan pemasangan lampu dan ornamen yang temanya menyesuaikan dengan bangunan-bangunan lawas.

“Pembangunan fisik sudah dilakukan tapi manusianya juga harus punya kesadaran, orientasinya adalah melayani yang terbaik jangan mencari keuntungan,“  imbuhnya.

Reporter : Miranti Nadya | Editor: Endang Pergiwati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.