20 April 2025

Get In Touch

Pemprov Lakukan Tracing dan Rapid Test pada Santri Ponpes Temboro

Pemprov Lakukan Tracing dan Rapid Test pada Santri Ponpes Temboro

Surabaya – Ribuansantri yang masih tinggal di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Fatah, Desa Temboro, KecamatanKaras, Magetan di-rapid test seiring dengan ditemukannya 43 tiga santri asalMalaysia yang positif covid-19 saat pulang dan dilakukan test di negaraasalnya.

Pemprov Jatim telah mengirimkan 1000 rapid test dan jugaakan melakukan tracing terhadap penularan virus corona (covid-19) di pondokyang memiliki 22.000 santri itu. Bupati Magetan, Suprawoto saat melakukan videoconference dengan Gubernur Jawa Timur membenarkan jika ada 43 santri Ponpes AlFatah yang terkonfirmasi positif covid-19 di Malaysia.

“Sebagai mana informasi dari Ibu Gubernur tadi malam dari WA,tekait santri dari Malaysia yang selama ini belajar di Ponpes Al Fatah Temboro.Kami kontak wartawan di sana, kontak Kabiro antara di Malaysia dan pagi subuhdidapatkan bukti-bukti bahwa informasi dinyatakan betul kemudian, kami kontak KementerianLuar Negeri dan KBRI Malaysia yang ada di Jakarta,” kata Suprawoto, Senin(20/4/2020) malam.

Dia juga menjelaskan bahwa di Ponpes Temboro santrinyaebrasal dari 12 negara dan yang paling banyak dari Malaysia. Seiring denganmerebaknya virus corona ini, lanjut Suprawoto, pihaknya langsung melakukankoordinasi dengan pengurus pondok. “Biasanya mereka pulang tanggal 10 Ramadan,kemudian kami minta dipercepat dan pihak pengasuh setuju,” tambahnya.

Dengan banyaknya jumlah santri dan juga masih terbatasnyaalat rapid test, akhirnya saat kepulangan awal bulan kemarin, pihaknya melakukanpemeriksaan kesehatan tanpa rapid test. Pemeriksaan kesehatan diantaranyadilakukan dengan pemeriksaan suhu tubuh. Ketika ada santri yang terindikasisakit, maka tidak diperbolehkan pulang dan harus tinggal di pondok terlebihdulu.

“Yang dari santri Malaysia jumlah 400-san lebih itu yangpulang separuh, yang 227 sampai sekarang masih di pondok. Dari yang pulang itu,menurut informasi berita tadi malam, diketahui positif. Kemudian kami mengambillangkah, tadi pagi kami rapat dengan seluruh Forkompimda dan Pengurus ponpes AlFatah untuk mengambil langkah,” tandasnya.

Kemudian, dari langkah itu akhirnya dilakukan tracing dandidapati bahwa seorang warga Desa Temboro yang dinyatakan positif Covid-19 dansedang menjalani perawatan di RSUD dr Soedono Madiun. Warga tersebut merupakan wargayang memiliki pondokan dan ada sebagian santri yang tinggal di pondokantersebut.

Hasil dari tracing itu didapatkan ada 26 orang yangteridentifikasi melakukan kontak erat dengan pasien covid-19. Sebanyak 26 orangtersebut dilakukan rapid test dan hasilnya negative. Meski demikian, Suprawoto menambahkan,pihaknya masih melakukan tracing untuk mengetahui dari klaster baru tersebut. Sebabdari 10 orang yang positif, 9 diantaranya diketahui dari klaster Bogor, sedangkanyang satu orang ini masih belum diketahui dan dicari dari mana asalnya.

Dengan adanya penemuan warga yang positif covid-19 maka Temborodinyatakan sebagai zona merah. Di kawasan tersebut juga telah dilakukanpenutupan jalan dengan 130 KK yang diisolasi . “Kita menduga klaster Temborobukan klaster Bogor. Karena tidak pernah kemana-mana. Nah, oleh sebab itu,kemudian dengan adanya informasi dari Kedubes Malaysia bahwa tracing sangatdiperlukan. Kami sudah menganbil langkah, ada 26 orang yang sebelumnyaberinteraksi dengan orang yang positif dan setelah dilakukan tes semua negatif,”tandasnya.

Sementara itu, tim tracing dari Rumpun Tracing Gugus TugasCovid-19 Provinsi Jatim yang dipimpin ketua Rumpun Tracing dr Kohar HariSantoso, tadi malam telah melakukan tracing di Ponpes Al Fatah, Temboro. (ufi)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.