
KEDIRI, (Lenteratoday) - Menyusul ada tambahan 2.891 keluarga penerima manfaat (KPM) yang menerima BLT BBM dari Kementerian Sosial (Kemensos), Pemkot Kediri melalui Dinas Sosial (Dinsos) kembali melakukan monitoring Penyaluran BLT BBM di Kantor Pos Kediri, Selasa (20/9/22).
Meskipun penyaluran bantuan untuk 2.891 KPM difokuskan di satu tempat, Paulus menekankan tidak ada kendala saat penyaluran. Hal ini dikarenakan sudah ada petugas yang mengatur dan mengarahkan penerima bantuan sesuai plot tempat yang sudah ditentukan per kecamatan. Penyaluran dilakukan 2 tahap, yakni 20-21 September 2022.
Sama seperti sebelumnya, Paulus menambahkan, penyaluran BLT BBM ini diterimakan ke KPM bersamaan dengan BPNT, sehingga masing-masing KPM menerima bantuan sebesar Rp 500.000. “Saya cek di Kantor Pos pelaksanaan lancar, tidak ada penumpukan antrean dan masyarakat terlayani dengan baik,” ujar Paulus
“Mereka mendapatkan BLT BBM untuk dua bulan yakni September – Oktober dengan jumlah nominal Rp 300.000 dan mendapatkan BPNT untuk bulan September sejumlah Rp 200.000 sehingga total yang mereka terima sejumlah Rp 500.000,” imbuh Paulus.
Terkait kriteria keluarga penerima manfaat, Paulus mengatakan data KPM BLT BBM secara keseluruhan merupakan kewenangan pemerintah pusat.
“Data penerima BLT BBM ini menjadi kewenangan dari Kemensos, tugas kita di Dinsos hanya menyampaikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) ke pusat sesuai aplikasi Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial-Next Generation (SIKS-NG) yang sudah kita lakukan. Kemudian dari pusat ada verifikasi terkait kelayakan penerima, sehingga dari penerima awal ada tambahan penerima sebanyak 2.891 yang dibagikan hari ini,” tuturnya.
Di kesempatan sama, salah satu penerima bantuan asal Ngadirejo, Siti Zulaikah mengaku bersyukur dengan bantuan yang diterima. Sebagai ibu rumah tangga, ia mengaku merasakan dampak kenaikan BBM. “Saya merasa bersyukur dan senang atas bantuan yang diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan seperti saya. Semoga bantuan ini bisa menjadi berkah dan membuat hidup masyarakat menjadi lebih ringan dalam mencukupi kebutuhan,” harapnya.
Sementara itu, Hariyono asal Semampir juga menuturkan hal sama. Pria berusia 71 tahun mengaku untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, ia mengandalkan pendapatan istri yang hanya bekerja sebagai buruh cuci. “Terima kasih atas bantuan yang diberikan, semoga pemberian bantuan ini bermanfaat untuk keluarga saya,” pungkasnya.
Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Endang Pergiwati