23 April 2025

Get In Touch

Walikota Surabaya Bakal Gelar Kegiatan “Mengenang Cak Sapari”

Walikota Surabaya Eri Cahyadi saat berkunjung ke rumah duka.
Walikota Surabaya Eri Cahyadi saat berkunjung ke rumah duka.

SURABAYA (Lenteratoday) - Surabaya berduka atas meninggalnya Seniman Ludruk Legendaris Sapari Suhendra atau yang akrab disapa Cak Sapari Kamis (15/9/202). Cak Sapari merupakan anggota Grup Ludruk Kartolo Cs.

Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, langsung takziah ke kediaman almarhum. Eri Cahyadi mengungkapkan bahwa Surabaya telah berduka. Ia secara pribadi dan mewakili seluruh jajaran Pemkot Surabaya, sekaligus warga Kota Pahlawan menyampaikan rasa berbelasungkawa.

“Mohon doanya, karena saya yakin beliau juga diparingi (diberikan) surga. Karena beliau adalah orang yang hebat karena telah membawa (mengharumkan) nama Surabaya menjadi kota yang besar." ujar Eri.

Untuk mengenang jasa Cak Sapari mengharumkan kesenian Surabaya, Pemkot akan mengelar kegiatan seni dan budaya bertajuk “Mengenang Cak Sapari”. Eri mengaku telah berkoordinasi dengan Cak Kartolo dan keluarga (Cak Sapari).

"Insya Allah saya bersama Cak Kartolo dan teman-teman (Pemkot Surabaya) akan menggelar kegiatan seni dan budaya 'Mengenang Cak Sapari',” kata Cak Eri usai mengunjungi rumah duka.

Dalam gelaran bertajuk “Mengenang Cak Sapari” nantinya, Cak Kartolo akan bersinergi dengan Grup Ludruk The Luntas. Bahkan, Cak Eri juga akan ikut bermain dalam pementasan ludruk untuk mengajak seluruh masyarakat Kota Surabaya membangkitkan seni dan budaya di Balai Pemuda. Sedangkan untuk mulainya gelaran tersebut, Pemkot Surabaya akan menyesuaikan jadwal kegiatan Cak Kartolo.

“Cak Kartolo masih ada keperluan, karena beliau akan operasi katarak. Setelah itu, 10 hari berikutnya belum diperbolehkan tampil dan kita menyesuaikan waktunya beliau. Sebab, kita juga ingin menunjukkan perjuangan Cak Sapari dan Cak Kartolo, bagaimana mengikat tali persahabatan dan persaudaraan sampai maut memisahkan, bahwa persahabatan mereka tidak dipisahkan oleh waktu dan zaman,” jelasnya.

Datang dalam rumah duka, Cak Kartolo tokoh duet Cak Sapari dalam lakon atau pementasan ludruk, mengaku kehilangan dengan kepergian sahabatnya itu. Ia pun mengenang perjalanan saat berproses bersama dalam berbagai lakon ludruk. Menurutnya, kenangan yang paling berkesan adalah bisa berduet dengan Cak Sapari saat tampil di luar Provinsi Jawa Timur.

“Seperti di Lombok, Bontang, atau Batam, itu kenangan banyak. Saya merasa kehilangan saat Cak Sapari berpulang karena dipanggung sudah cocok duet bersama-bersama,” kata Cak Kartolo.

Bagi Cak Kartolo, Cak Sapari adalah sahabat yang cukup pendiam. Ia mengenal sahabatnya itu sejak tahun 1980, ketika bertemu di lokasi rekaman kaset Nirwana. Bahkan, menjelang tutup usia, Grup Ludruk Kartolo Cs masih berproses bersama di film layar lebar Lara Ati yang disutradarai langsung oleh Bayu Skak.

“Saya juga mengapresiasi keinginan Pak Wali Kota Eri Cahyadi yang ingin menggelar kegiatan. Monggo kalau Pak Wali yang ngajak (main ludruk), saya merespon baik. Iya nanti bisa menggelar ludruk gabungan dengan teman-teman yang lain,” ucapnya.

Ning Tini istri Cak Kartolo juga merasa kehilangan dengan kepergian Cak Sapari. Ia pun berharap para generasi muda bisa meneruskan cita-cita Cak Sapari untuk melestarikan kesenian ludruk.

“Merasa kehilangan sekali, kami sudah berkumpul sejak tahun 1980 dan sudah berproses bersama. Saya harap generasi muda bisa meneruskan cita-citanya Cak Sapari, mudah-mudahan bisa lanjut dan melestarikan seni budaya ludruk di Surabaya dan Jawa Timur,” pungkas Ning Tini yang sekaligus anggota Grup Ludruk Kartolo Cs.

Walikota Eri Cahyadi juga mengingatkan kepada para seniman untuk menjaga kebersihan melalui biaya retribusi. Sebab, ia berharap para seniman bisa menjaga ruang kesenian di Kota Surabaya. Dan ketiga, bersamaan dengan gelaran “Mengenal Cak Sapari”, maka Balai Pemuda bisa kembali digunakan sebagai pusat kesenian dan budaya.

“Tempat seni yang ada di Surabaya itu letaknya di Balai Pemuda. Monggo (silahkan) bisa dimanfaatkan oleh para seniman secara bergantian. Nanti dia bisa menjual tiket pementasan dan hasilnya juga bisa dimiliki oleh para seniman,” ungkapnya. (*)

Reporter : Miranti Nadya | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.