20 April 2025

Get In Touch

Ikuti Program Mahasiswa Wirausaha, Mahasiswa Undip Jualan BuLe

Proses pembuatan burger lele.
Proses pembuatan burger lele.

SEMARANG (Lenteratoday) - Setiap tahunnya, Universitas Diponegoro menggelar Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) yang bertujuan untuk meningkatkan iklim wirausaha di lingkungannya. Melalui PMW, banyak dilahirkan produk-produk hasil kreativitas mahasiswa, salah satunya BuLe.

BuLe atau Burger Lele merupakan produk dari salah satu kelompok PMW, yang diketuai oleh Alam Suprobo, Mahasiswa Akuntansi Undip. Berawal dari arahan mentor untuk mengoptimalkan potensi ikan lele yang melimpah di Kabupaten Sleman, ia dan timnya mulai berinovasi untuk membuat Burger Lele. Tak tanggung-tanggung, ia bahkan belajar langsung dari chef hotel bintang 5 dalam membuat burger ini.

"Nah, biasanya kalau budidaya lele itu kan lelenya digoreng, dibakar, dan lain sebagainya. Nah kalau kaya gitu kan sudah mainstream. Nah, akhirnya belajarlah sama chef koki bintang 5. Nah, dikasih resep buat patty lele, terus gimana caranya buat burger lele, gitu," Kata Alam Suprobo saat ditemui di Universitas Diponegoro tempo hari lalu.

Wanita yang akrab disapa Probo tersebut, menceritakan bahwa ia dan timnya membutuhkan waktu sekitar 6 bulan untuk belajar memasak burger lele, hingga akhirnya mulai menjualnya pada bulan Agustus lalu. Melalui latihan yang terus berulang, kini kelompoknya sudah mahir membuat Burger Lele.

"Awalnya tu daging lelenya difillet dulu, habis itu dipisahkan dari kulitnya, karena daging sama kulitnya itu teksturnya beda. Kemudian terus dagingnya itu dichopper biar lembut tapi nggak selembut kaya gilingan daginh bakso. Jadi masih ada tekstur kasar-kasarnya gitu. Terus habis itu semua bumbu dichopper sampai halus, kemudian diuleni gitu," jelasnya.

Lele yang digunakan sebagai bahan baku burger pun berbeda dengan lele pada umumnya. BuLe menggunakan lele yang berukuran lebih dari 1 kg per ekornya, yang bisa didapatkan dari luar daerah Semarang, seperti Kendal dan Salatiga. Satu ekor lele berukuran besar tersebut cukup untuk membuat 30 patties.

Harga yang dipatok untuk satu burger lele hanya Rp 13.000, yang tentunya lebih terjangkau dengan burger pada umumnya.

Sembari terus mengembangkan BuLe, Probo dan tim berharap nantinya brand ini akan semakin dikenal dan memiliki offline store di kawasan Universitas Diponegoro.

"Harapan untuk ke depannya, Burger Lele ini bisa dikenal oleh banyak orang gitu. Ke depannya kita juga akan memulai mengembangkan sosmed gitu, terus juga penjualannya akan melalui shopefood, grabfood, gofood, dan pengen juga buat outlet di depan kosnya kami sih, kalau nggak jalan-jalan ramai sekitar Banjarsari atau Sirajuddin," harapnya.

Tak hanya rasanya yang lezat, BuLe juga kaya akan manfaat untuk kesehatan tubuh. Terlebih, tim BuLe tidak menggunakan MSG dalam proses pembuatannya.

Reporter : Azifa Azzahra | Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.