20 April 2025

Get In Touch

Cara Dinkes Kejar Target Imunisasi Balita di Surabaya

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina.

SURABAYA (Lenteratoday) - Per tanggal 8 September 2022, imunisasi MR (Campak Rubella) di Kota Pahlawan mencapai 82,34 persen dari minimal 95 persen yang harus dicapai. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan, itu berarti 144.415 anak sudah imunisasi, sedang targetnya adalah 175.384 sasaran.

"Dari target proyeksi 175.384 (sasaran), kita sudah mencapai 82,34 persen. Harapannya untuk sisa waktu sampai Selasa (13/9/2022), kita bisa mengejar ketinggalan dan menambah angka agar bisa naik," kata Nanik saat menggelar konferensi pers di Gedung eks Humas Pemkot Surabaya, Jumat (9/9/2022).

Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di Kota Surabaya telah dimulai sejak 1 - 31 Agustus 2022 dengan sasaran anak usia 9 - 59 bulan. Sekarang ini, pelaksanaan BIAN oleh provinsi diperpanjang mulai tanggal 1 - 13 September 2022.

"Untuk Imunisasi Kejar OPV di Kota Surabaya sampai 8 September 2022, sudah mencapai 6.603 cakupan atau 99,7 persen dari total jumlah sasaran riil sementara 6.622," jelasnya.

Sedangkan, Imunisasi Kejar IPV di Kota Surabaya sampai tanggal 8 September 2022, kata Nanik, sudah mencapai 8.929 cakupan atau 97, 09 persen dari jumlah sasaran riil sementara 9.197. Sementara itu, untuk Imunisasi Kejar DPT-HB-Hib, cakupan hingga 8 September sudah mencapai 11.390 atau 99,77 persen dari jumlah sasaran riil sementara 11.416.

Meski begitu, pihak dinkes akan terus berusaha mensinkronisasi proyeksi data 175.384 sasaran dari Pusdatin Kemenkes. Termasuk pula mencari data riil di lapangan jumlah balita di Kota Pahlawan.

"Kita juga berusaha mencari data di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil). Jadi, nanti akan kita sandingkan dengan data proyeksi ini, mudah-mudahan capaiannya bisa tinggi, dengan sweeping door to door. Ada beberapa orang tua yang tidak mau anaknya diimunisasi, tapi kita pelan-pelan tetap memberikan pengertian bahwa imunisasi ini aman untuk anak," tuturnya.

Dinkes Surabaya telah menerapkan sejumlah strategi percepatan. Salah satunya melakukan penjaringan sasaran yang belum imunisasi melalui jejaring layanan kesehatan, ,seperti Palang Merah Indonesia (PMI) Dokter Praktek Mandiri (DPM), Klinik dan Rumah Sakit. Selain itu, Nanik juga mengungkapkan, bahwa pihaknya telah berkolaborasi dengan civitas akademika dalam menggerakkan dan mobilisasi sasaran ke layanan BIAN. (*)

Reporter : Miranti Nadya | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.