22 April 2025

Get In Touch

Seorang Pilot Pesawat Bonanza Gugur Saat Menanti Kelahiran Putra Pertama

Vriliandia Iranoza, istri dari Pilot Kapten Laut (P) Anumerta Judistira Eka Permady, saat mengantarkan suaminya ke tempat peristirahatan terakhir di Makam Taman Bahagia TNI AL di Desa Cemandi, Kecamatan Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (9/9/2022) -Kompa
Vriliandia Iranoza, istri dari Pilot Kapten Laut (P) Anumerta Judistira Eka Permady, saat mengantarkan suaminya ke tempat peristirahatan terakhir di Makam Taman Bahagia TNI AL di Desa Cemandi, Kecamatan Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (9/9/2022) -Kompa

SURABAYA (Lenteratoday) -Duka tergambar di wajah Vriliandia Iranoza saat mengantarkan suaminya, Kapten Laut (P) Anumerta Judistira Eka Permady menuju peristirahatan terakhir di Makam Taman Bahagia TNI AL, Desa Cemandi, Kecamatan Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (9/9/2022).

Kapten Judistira, sang pilot, gugur usai pesawat G-36 Bonanza T-2503 jatuh di Selat Madura pada Rabu (7/9/2022).

Menanti kelahiran buah hati

Usai prosesi pemakaman selesai, Vrilandia bercerita kepada Kompas.com tentang kisah hidupnya bersama Kapten Judistira.

Ia menikah dengan Kapten Judistira pada 25 November 2021. 

"Sudah hampir satu tahun saya menikah dengan Mas Judistira," kata Vrilliandia mengawali perbincangan, Jumat (9/9/2022).

Dari pernikahan itu, kini Vriliandia tengah mengandung anak pertama.

Usia kehamilannya sudah delapan bulan. Sedangkan sang suami gugur di saat-saat pasangan tersebut menantikan kelahiran sang buah hati ke dunia.

"Jaga anak kita"

Selama ini, Vriliandia mengaku memang jarang bertemu dengan Kapten Judistira karena kesibukan tugas sang suami sebagai TNI AL.

"Ketemu dengan almarhum ini kurang maksimal karena jadwalnya di kantor padat, ya. Terbang pagi pulangnya malam, begitu setiap hari. Jadi ketemunya cuma malam saja," ucap Vriliandia.

Setiap kali akan bertugas, Vriliandia bercerita, jika suaminya selalu meminta dirinya untuk menjaga betul calon buah hatinya.

Kapten Judistira disebut begitu menantikan calon buah hatinya terlahir ke dunia.

"Jadi saya dan bayi dalam kandungan jangan sampai kenapa-kenapa. Mas Judis, setiap kali akan berangkat bertugas, selalu mengatakan kata-kata yang sama: 'Jagain anak kita, ya'," ucap Vriliandia sembari meneteskan air mata.

Siapkan nama

Vriliandia bersama Kapten Judistira juga sudah menyiapkan nama jauh-jauh hari untuk calon anak pertamanya itu.

Menurutnya, ada bagian nama sang suami yang bakal tersemat pada nama buah hatinya nanti.

"Sudah, kami sudah menyiapkan nama khusus untuk calon bayinya, yang jelas ada bagian namanya dari mas Judistira," kata Vriliandia.

Di mata Vriliandia, Kapten Judistira adalah sosok kepala keluarga yang bertanggung jawab, terutama terhadap Vriliandia sebagai istrinya.

Selain itu, Kapten Judistira juga begitu menyayangi keluarga dan menghormati kedua orangtuanya.

Kepala Staf Angakatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono saat memberikan keterangan usai pemakaman dua kru pilot di Komplek Makam TNI-AL Taman Bahagia Sidoarjo, Jumat (09/09/2022) -Kompas

"Mas Judistira ini sangat sabar sekali orangnya. Kalau ditanya apa kekurangannya dan kejelekannya, saya enggak bisa menyebutkan, karena kesabarannya dia itu luar biasa," tutur dia.

Memiliki cita-cita tinggi

Selama ini, Kapten Judistira bercerita bahwa ia memiliki cita-cita tinggi di TNI AL.

Menurut Vriliandia, suaminya punya keinginan suatu sat bisa menjadi Komandan Pusat Penerbangan TNI AL (Danpuspenerbal).

"Mas Judistira sering bilang kalau cita-citanya suatu saat bisa jadi Danpuspenerbal. Jadi dia bilang, 'Tunggu saya, Dik, Mas bisa jadi Danpuspenerbal suatu saat. Nanti adik jadi Ibu Danpuspenerbal dan Mas jadi Danpuspenerbal dan bisa sekolah ke luar negeri. Tunggu, ya'. Jadi itu yang sering dikatakan," kata Vriliandia.

"Jadi saya tidak menyangka Mas Judistira begitu cepat menginggalkan kami. Saya terakhir bertemu Rabu kemarin sebelum berangkat," tutur dia.

Janji KASAL

Sementara itu, KSAL Laksmana TNI Yudo Margono berjanji memperhatikan keberlangsungan keluarga setelah Kapten Judistira gugur.

"Tentunya keluarga akan mendapatkan santunan dari Angkatan Laut dan dan juga ASABRI yang tadi sudah diserahkan," ucap Yudo.

Seperti diketahui, pesawat latih milik TNI AL dikabarkan jatuh di Selat Madura pada Rabu (7/9/2022) sekitar pukul 09.30 WIB.

Pesawat latih TNI AL yang jatuh itu adalah jenis G-36 Bonanza T-2503.

Pesawat udara jenis G-36 Bonanza T-2503 milik TNI AL yang jatuh di perairan Selat Madura tersebut telah ditemukan dan dievakuasi Kamis (8/9/2022).

Kerangka pesawat latih TNI Angkatan Laut tersebut ditemukan dan dievakuasi dari kedalaman 15 meter Selat Madura. Sang pilot dan kopilot meninggal dunia.

Pilot Kapten Laut (P) Anumerta Judistira Eka Permady dan kopilot Letnan Satu Laut (P) Anumerta Dendy Kresna Bhakti diantarkan ke peristirahatan terakhir, Jumat (9/9/2022).

Keduanya dimakamkan secara militer di Makam Taman Bahagia TNI Angkatan Laut Wilayah Timur, yang terletak di Desa Gisik Gebang, Kelurahan Gisik Cemandi, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur (*)

Sumber: Kompas|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.